Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) XXII dibuka secara resmi pada Jumat (26/03/2021). Muktamar tahun ini diselenggarakan secara daring, walaupun muktamar dilakukan secara virtual, seluruh peserta dari seluruh wilayah di Indonesia tetap antusias mengikuti muktamar.
Tak ingin muktamar berlangsung terlalu serius, PW IPM NTB jadikan momentum Muktamar XXII IPM sebagai acara Temu Alumni IPM bakar – bakar sekaligus temu alumni IPM lintas generasi yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah NTB pada Sabtu (27/03/2021). Selain merekat kebersamaan, kegiatan ini juga sebagai ajang seru – seruan dalam menyemarakkan kegiatan muktamar.
Sambil berbincang-bincang, Ketua Demisioner PW IPM NTB 2002 – 2004 Budi Wiryono mengungkapkan jika Muktamar Virtual tahun ini memiliki banyak hikmah.
“Jika biasanya muktamar dilaksanakan di luar daerah, sekarang para peserta muktamar bisa ber-muktamar di daerah masing-masing,” ujar Budi.
Selaras dengan Budi, Ketua PW IPM NTB periode 2004 -2006 Ardani Anshori turut memberikan komentarnya terkait muktamar daring.
“Mau daring atau luring, esensi Muktamar itu harus tetap sama. Kader IPM saat ini harus berani melawan agar tidak mudah tertelan oleh keadaan saat ini,” ujar pemuda yang kerap disapa Bang Anshori.
Di akhir kegiatan, Majidi Aprizan mengungkapkan bahwa hasil yang diciptakan dari kegiatan ini adalah terbentuknya sebuah Forum Alumni Ikatan Pelajar Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat atau disingkat FORMAL IPM NTB sebagai wadah komunikasi dan konsolidasi sesama alumni di wilayah Nusa Tenggara Barat.
“Semoga dengan terciptanya FORMAL IPM NTB ini bisa menjadi langkah awal PW IPM NTB untuk lebih semangat dalam merekat ikatan dengan alumni,” ungkap *(jid/hif/inas)