Lokakarya Muktamar IPM XXIII Ramal Masa Depan melalui Potensi AI

Lokakarya Muktamar IPM XXIII Ramal Masa Depan melalui Potensi AI

[adinserter block=”1″]

Lokakarya Muktamar IPM XXIII Ramal Masa Depan melalui Potensi AI

Acara Pra Muktamar XXIIBeritaMuktamar XXIII
1K views

IPM.OR.ID, – Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) telah menyelenggarakan Lokakarya Muktamar XXIII yang bertema ‘Menyambut Era Baru IPM’ pada Sabtu siang (22/7/2023) melalui Zoom Meeting. 

Sebanyak 84 peserta yang bergabung dari berbagai Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) IPM di seluruh Indonesia. Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan gambaran ringkasan materi untuk Muktamar XXIII pada 18-20 Agustus 2023 mendatang. Dalam prosesnya, juga terdapat sesi diskusi, salah satunya berjudul ‘Meramal Masa Depan dan Potensi AI’ yang disampaikan oleh narasumber Ahmad Najib Burhani Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Muhammadiyah.

Potensi AI

Najib menyampaikan bahwa kemajuan teknologi semakin pesat. Tak dipungkiri bahwa keberadaan Artificial Intelligence (AI) bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas di berbagai sektor strategis. Ia pun menyebutkan beberapa contoh AI, seperti halnya Chat GPT PodcastAI, Speechace dan lain-lain. Menurut Najib, AI bisa menjadi awal dari sebuah babak perpindahan kepakaran dari manusia ke mesin. 

“Kita seperti tidak lagi membutuhkan staf khusus untuk membantu menyusun pidato. Karena cukup memerintahkan ke Chat GPT sudah bisa terjawab dengan narasi pidato yang kita butuhkan,” jelasnya.

Namun, ia juga menegaskan bahwa dalam hal ini, secara parsial Chat GPT tidak serta merta bisa menggantikan peran manusia seutuhnya. Lantaran, yang bekerja di baliknya adalah mesin.

“Salah satu kelemahan mesin yaitu ketika bertanya sesuatu yang sebelumnya belum pernah muncul di mesin pencarian komputer (red: internet) maka chatGPT-pun tidak bisa menyajikan jawaban yang seharusnya,” papar Najib yang juga Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Sebab pendekatan pengembangan AI, salah satunya menggunakan Machine Learning. Sebuah teknik yang memungkinkan mesin untuk belajar dari pengalaman data yang ada, ” imbuhnya.

Dengan demikian, Najib juga menyampaikan pesan dari sejarawan Harari. “Bahwa manusia dapat mengelola pengembangan AI dengan bijaksana, asalkan ada kesadaran dan upaya untuk mengatur penggunaan dan pengembangan teknologi,” tuturnya. (*Vira)

 

Tags: , ,
Kisah Radhi, Kader IPM Kaltim Bawa Misi Isu Lingkungan ke Amerika
Lokakarya Muktamar IPM XXIII Menyambut Era Baru dengan Menjadi Organisasi Berkelanjutan
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.