IPM.OR.ID.,- Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) telah menyelenggarakan Lokakarya Muktamar XXIII yang bertema ‘Menyambut Era Baru IPM’ pada Sabtu siang (22/7/2023) melalui Zoom Meeting.
Sebanyak 84 peserta yang bergabung dari berbagai Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) IPM di seluruh Indonesia. Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan gambaran ringkasan materi untuk Muktamar XXIII pada 18-20 Agustus 2023 mendatang.
Dalam prosesnya, juga terdapat sesi diskusi, selain sesi diskusi Meramal Masa Depan dan Potensi AI juga berlanjut dengan diskusi Sustainable Organization: Program, People, and Planet yang disampaikan oleh narasumber Herni Ramdlaningrum Program Manager The PRAKARSA.
Herni menjelaskan bahwa organisasi berkelanjutan adalah organisasi yang memiliki kemampuan fiskal yang baik. Fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan yang dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran untuk program-program.
Organisasi berkelanjutan juga harus mampu membuat keputusan strategis dan memberikan manfaat yang konkrit kepada lingkungan maupun masyarakat.
Salah satu cara untuk tetap dapat menjadi sustainable dengan mempertahakan pendapatan internal karena pendanaan sangat penting. Kunci dari sustainable adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat tetapi secara kualitas pengurus harus memiliki motivasi serta organisasi yang inisiatif.
Wellness merupakan hal utama bagi pelajar, bukan organisasi. Wellness adalah suatu kondisi dimana keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial yang bisa memaksimalkan potensi diri sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar. Wellness memiliki beberapa dimensi mandiri yang melingkupi fisik, intelektual, emosional, sosial, spiritual, vokasional, finansial dan lingkungan.
“Kenapa individu ini menjadi penting? karena individu inilah yang mempengaruhi kualitas SDM ipm yang menjadi kunci agar ipm tetap relevan menjadi organisasi berkelanjutan,” ujar Herni.
Herni juga menyampaikan bahwa pengaruh isu sosial sangat berdampak pada pelajar. Berkaitan dengan organisasi, isu sosial-pun turut berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya.
Dalam hal ini, Herni berharap IPM dapat menjadi organisasi berkelanjutan dengan menerapkan sifat-sifat yang relevan. *(Sayida)