IPM.OR.ID., PADANG – Tim Advokasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengunjungi SMP Muhammadiyah 5 Padang, pada Selasa (8/7/2024) untuk mengumpulkan informasi terkait kasus AM, seorang pelajar di sekolah tersebut yang menyebabkannya meninggal dunia.

Tim Advokasi PP IPM, Khalid Gibran dan Faiz Aditya Mauludy, diterima langsung oleh kepala sekolah dan guru-guru, di SMP Muhammadiyah 5 Padang. Mereka juga mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah untuk mendengar kronologi kejadian serta mendiskusikan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.

“Kami sangat prihatin dan berduka atas kejadian yang menimpa AM. Kami datang ke sini untuk memberikan dukungan moril kepada seluruh keluarga besar SMP Muhammadiyah 5 Padang, serta memastikan bahwa kasus ini mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang,” ujar Khalid Gibran.

Selain itu, Tim Advokasi IPM juga menggali informasi tentang keseharian AM, mereka menemukan bahwa almarhum adalah sosok yang ceria dan memiliki prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

Tim Advokasi PP IPM juga mendapatkan informasi bahwa almarhum AM memiliki panggilan tersendiri dari teman-teman di sekolah, ia dipanggil dengan panggilan ‘gemoy’ karena memiliki pipi yang tembem.

“Kami akan terus mengawal proses hukum yang sedang berjalan dan memastikan bahwa keadilan bagi AM dan keluarganya dapat ditegakkan. Kami juga meminta agar pihak sekolah dan seluruh elemen masyarakat mendukung upaya ini dan ikut mengawal hingga tuntas,” tambah Faiz.

Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 5 Padang mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh IPM. Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan meminta agar pihak kepolisian menindak tegas oknum yang terbukti bersalah.

Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen IPM untuk memperjuangkan keadilan dan melindungi hak-hak pelajar di seluruh Indonesia. Kasus penganiayaan yang menimpa AM telah menimbulkan keprihatinan mendalam dan IPM bertekad untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas.