IPM.OR.ID., Bangka Belitung – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengadakan Stadium General pada Senin, (04/03/2023) dengan tema “Peran Pemimpin dalam Merawat Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Sekretaris Jenderal PP IPM Jowanda Harahap menyampaikan dalam pengantarnya bahwasannya kita sebagai pelajar berkemajuan sudah seharusnya melihat suatu perbedaan sebagai suatu kekayaan yang harus dilestarikan dengan bangga.
“Kita semua yang ada di sini berasal dari berbagai macam suku dan ras, bagaimana ikatan ini dapat menyatukan segala keberagaman tersebut merupakan suatu hal yang luar biasa. Hal inilah yang perlu kita junjung tinggi guna mengawal generasi emas untuk mencapai Indonesia emas,” ujar Jowanda.
Memulai sesi diskusi pada hari ini, Walikota Pangkalpinang tahun 2018-2023 Maulan Aklil menyampaikan dua larangan yang harus dihindari oleh generasi muda untuk menyongsong keberhasilan di masa depan.
“Kalian sebagai generasi muda sangat wajib hukumnya meninggalkan dua perkara yang mampu menghancurkan masa depan kalian, yakni narkoba dan pergaulan bebas,” ujar Maulan.
Pertanyaan pertama datang dari Haliza Khoirunnisa kader asal PD IPM Bangka Selatan yang menanyakan perihal kiteria seorang pemimpin sebagai acuan untuk definisi dari pemimpin itu sendiri.
Menurut maulan seorang pemimpin itu terlahir sekaligus tercipta, artinya seorang pemimpin harus memiliki bakat dan mampu mengasah bakat kepemimpinan yang ia miliki. Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki mental yang kuat untuk menghadapi kejamnya media pada saat ini.
Pertanyaan selanjutnya datang dari Zidna Naveela Kamelia kader asal PW IPM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meminta saran dan nasihat agar senantiasa konsisten dan yakin bahwa untuk menjadi pemimpin di masa depan merupakan pilihan yang tepat.
”Dewasa ini kekuasaan adalah ujian terberat yang pernah ada. Oleh karena itu, penting sekali untuk berada di lingkungan yang baik bergaul dengan orang-orang yang baik pula,” ujar Maulan menanggapi pertanyaan Zidna.
Pertanyaan terakhir berasal dari kader asal PR IPM SMP Muhammadiyah Pangkalpinang Aryo Prasetyo yang menanyakan momen paling berkesan selama 5 tahun menjabat sebagai walikota Pangkalpinang.
Maulan menjelaskan bahwa Pangkalpinang tidak memiliki masjid agung sebelumnya. Selaku Walikota Pangkalpinang, Maulan ingin menjadikan Pangkalpinang menjadi kota metropolis yang kental akan nilai-nilai agama.
“Oleh karena itu, dibangunlah Masjid Agung Kubah Timah yang tak hanya berfungsi sebagai ikon tetapi juga sebagai syiar dakwah islam. Dipilihnya timah sebagai material kubah melambangkan kota Pangkalpinang yang terkenal akan tambang timahnya,” jelas Maulan.
Selain itu, dipaparkan juga rencana pembongkaran beton pembatas antara Gereja Maranatha dengan Masjid Agung kubah Timah sebagai bentuk toleransi dan persatuan umat bergama di Pangkalpinang. *(Lisa)
