IPM.OR.ID, – Dibuka dengan semangat kader IPM se-Indonesia, semarak Milad 59 tahun IPM sukses digelar dengan 1000 pendaftar. Membuka ruang terbuka untuk menyaksikan siaran langsung, Jumat(8/6/2020). Antusias peserta tidak hanya ditemukan pada Zoom Webinar namun juga di Instagram dan Youtube.

Milad kali ini merupakan milad yang berbeda dari yang sudah-sudah. Milad di tengah pendemi covid-19 dengan terbatasnya kegiatan berkerumunan sehingga tidak bisa bertemu secara jamaah di suatu gedung atau apel. Biasanya meriahkan milad dengan apel, atau seminar-seminar tapi dengan keadaan ini pula mendapat sebuah realitas baru, melakukan melakukan milad secara daring. Berikut yang diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah ketika diwawancara Tim Media PP IPM.

Semarak Milad secara daring ini menggambarkan perayaan 59 tahun IPM, tanggal 18 Juli nanti juga bersifat daring. Bertemakan berkarya bersama mencerahkan semesta, Hafizh Syafa’aturrahman optimis esensi milad akan tetap mendalam, karena PP IPM berupaya untuk medorong pelajar untuk berkarya bersama terlibat dalam mencerdaskan sesama.

“Mendorong pelajar untuk bersama-sama menorehkan tinta karyanya baik secara tulisan, lisan ataupun kegiatan, yang kita tau pada keadaan sekarang dibutuhkan kesadaran kolektif untuk sama-sama memerangi covid-19 dan mempersiapkan diri pada realitas baru” jelasnya.

Dalam semarak yang juga launching logo Milad IPM ke-59, PP IPM berharap dapat memberikan karya terbaik, berupa lisan, tulisan dan kegiatan lainnya.

“Dengan lisan kita bisa memperhalus hati, dengan tulisan kita bisa menajamkan pikiran dan dengan perbuatan kita bisa mencerahkan (menjadi teladan) semesta,”jelasnya.

Menghadirkan poros pelajar di tengah Semarak Milad 59 tahun IPM juga memberi warna sendiri. Bertajuk Simposium Pelajar Indonesia, hadir Ketua Umum dari PP IPNU, PP IPPNU, PP Ikatan Pelajar PERSIS, PP Ikatan Pelajar PERSIS Putri,  DPP GSNI, PP IPNW, dan PP Ikatan Pelajat Al Washliyah. Turut memeriahkan juga pengisi acara dari PW IPM Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Bali. *(anf)