IPM.OR.ID., GARUT – Dalam rangka pendidikan pemilih pemula, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Garut menggelar seminar pendidikan pemilih pemula dengan tujuan memberikan pemahaman kepada pelajar tentang cara cerdas memilih menghadapi pemilu pada 14 Februari mendatang. Seminar ini dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Garut pada Sabtu (27/1/2024).
Dwi Azhar Ramdhani Ketua Umum PD IPM Garut mengungkapkan bahwa hampir 30% pemilih pemula akan berpartisipasi dalam pemilihan umum ini. Oleh karena itu, PD IPM Garut bekerja sama dengan KPU Garut dan LHKP PD Muhammadiyah Garut untuk memberikan pengetahuan dan simulasi kepada pemilih pemula, guna menciptakan pemilih yang cerdas dan berkualitas.
“Hak suara pemilih pemula sangat menentukan pada pemilu 14 Februari 2024 nanti. Pendidikan ini perlu terus disosialisasikan agar mereka memahami teknis cara memilih dan menjadi pemilih yang cerdas, kritis, dan berkualitas,” ujarnya.
PD IPM Garut mendesain kegiatan ini agar berlangsung secara interaktif dan mencapai esensi pentingnya pendidikan pemilih pemula. Kegiatan ini juga merespons pernyataan KPU Garut yang terus menggaungkan pentingnya pendidikan pemilih pemula bagi pelajar, agar mereka dapat bersinergi dan berperan aktif dalam pemilu 2024.
Dwi Azhar menyampaikan bahwa pemilih pemula memegang peran strategis pada pemilu 2024, karena mereka adalah pemilih masa depan yang akan berpengaruh untuk beberapa puluh tahun ke depan. Data dari KPU menunjukkan bahwa jumlah pemilih pemula Indonesia pada pemilu 2024 mencapai 66.822.389 orang, setara dengan 33,60% dari total jumlah pemilih tetap.
PD IPM Garut berharap dapat mewujudkan harapan KPU Garut terhadap pemilih pemula berusia 17 hingga 23 tahun. Sebanyak 30% dari penduduk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Garut berada dalam kategori pemilih pemula. Harapannya, mereka dapat menyalurkan aspirasinya dengan menggunakan hak pilihnya pada tanggal 14 Februari 2024.
Dengan langkah-langkah ini, PD IPM Garut terus bersinergi dengan KPU Garut dan LHKP PD Muhammadiyah Garut dalam memberikan pendidikan pemahaman kepada pemilih pemula yang cerdas, kritis, dan berkualitas, serta menjaga integritas dan kualitas dalam proses demokrasi. *(Fijri/Atho)
