IPM.OR.ID, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Hafizh menyampaikan kekhawatiran atas beredarnya rokok elektronik yang belum memiliki aturan jelas.
Hal ini ia sampaikan pada Konferensi Pers membahas peredaran rokok elektrik di Indonesia yang tanpa pengawasan. Agenda tersebut dilaksanakan di Sofyan Hotel, Menteng. Bekerjasama dengan Koalisi Nasional Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau. Menghadirkan Dra. Rita Endang, Apt., M. Kes, Direktur Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif dan Dr. Feni Fitriani Taufik Sp. P(K), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Hafizh menyampaikan, kehadiran rokok elektrik yang beredar tanpa regulasi ini memberi dampak terhadap anak muda Indonesia terutama pelajar. Tidak hanya kesehatan, namun juga sosial. “E-cigarette dengan harganya yang diatas rokok konvensional bukan menjadi penghalang bagi pelajar, justru ia kemudian menjadi fashion” ujarnya, Jumat (6/9).
Dampak kesehatan dan sosial tersebut Hafizh katakan berbahaya bagi pelajar, para calon pemimpin masa depan. “Apabila pelajar tidak peduli dengan kesehatannya sendiri, bagaimana ia akan peduli dengan bangsa dan hal lainnya?” katanya.
Ketua Umum PP IPM juga menyebutkan, pemerintah sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas keberlangsungan generasi penerus bangsa, para pelajar, seharusnya lebih memperhatikan generasi muda. “Pemerintah harus tegas, kalau hasil kajian menyatakan berbahaya, ya harus tegas melarang. Kalaupun ternyata dibolehkan, regulasi dan mekanisme harus jelas dan ada ketegasan pada pelaksanaannya.” jelas Hafizh.
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah sesuai amanat Muktamar XXI di Sidoarjo menjadikan persolan kesehatan dan lingkungan sebagai salah satu agenda utama periode ini. Oleh karena itu, PP IPM menuntut pemerintah untuk tegas, dalam hal ini membuat regulasi terkait rokok elektrik.
Selain menuntut ketegasan pemerintah, Hafizh juga mengajak pelajar untuk sadar dan menjaga kesehatan diri. “Apabila kita tidak menjaga kesehatan diri sendiri, bagaimana kita akan menjaga bangsa ini?” tutupnya. *Mia
