IPM.OD.ID., BANYUMAS – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Banyumas menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda) XXVI di SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang, pada Jumat-Ahad (9-11/02/2024).
“New Era of IPM Banyumas: Embracing Suistanable Action” menjadi tema utama dalam Musyda kali ini. Tema ini menjadi harapan bagi PD IPM Banyumas untuk senantiasa menjaga setiap usaha baik yang telah dilakukan melalui berbagai macam program kerja PD IPM Banyumas dalam rangka menyambut Era Baru IPM.
Senada dengan itu, Perwakilan PD IPM Banyumas Afrizal Huda Baihaqi dalam pembukaan Musyda menyampaikan, bahwa tema ini sangat relevan dengan banyaknya problematika di zaman sekarang, apalagi amanah yang diemban oleh PD IPM Banyumas sangat besar karena mengemban 12.000 kader.
“Yang kami harapkan dari Musyda ini nantinya IPM Banyumas menjadi episentrum pergerakan, kader merupakan investasi, mereka adalah calon pemimpin bangsa. Maka, PD IPM Banyumas melalui tema ini menjadi komitmen kami dalam rangka mewujudkan islam berkemajuan,” ucap Afrizal.
“Era Baru”. Narasi yang memang baru bagi IPM. Narasi yang digaungkan sejak Muktamar 2023 kemarin menjadi semangat bagi IPM untuk terus memanfaatkan banyak potensi yang masih dipandang sebelah mata. “Era Baru” erat kaitaannya dengan Gen Z yang menjadi basis Massa IPM. Maka narasi ini merupakan usaha IPM untuk menyongsong Generasi Emas.
Berkenaan dengan itu, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah Daei Aljanni mengatakan, bahwa “Era Baru” ini menjadi visi serius untuk mengisi ruang digital yang terbilang belum secara maksimal terisi.
“IPM harus melesatkan kader, digital agent harus dilesatkan dalam rangka menyongsong “Era Baru” IPM. Di dalam permusyawaratan IPM ada dan selalu hadir Research and Development untuk menilik potensi IPM, maka ini bekal untuk menghadapi masa depan, IPM mempunyai metodologi untuk memperkirankan apa yang menjadi isu di kemudian hari. Kami berharap penuh bagi IPM Banyumas untuk tetap berkolaborasi, bersinergi, berdakwah, dan berjuang dalam Muhammadiyah,” ujar Daei.
Keberlanjutan atau suistanable menjadi salah satu indikator dari narasi “Era Baru” yang digaungkan. Dalam hal ini, Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas Fathurrahman mengaitkan suistanable sebagai kegiatan yang tidak berhenti dalam permusyawaratan saja, tetapi juga setelah permusyawaratan itu sendiri.
“Dari PDM hanya memesankan, melalui syair Mars IPM, ada redaksi menarik “Terampil. Berilmu. Berakhlak mulia. Pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah”. Terampil. Dengan dinamika kehidupan yang lebih kompleks, kita dituntut untuk terampil. Berilmu. Ini menjadi tantangan bagi kita, jangan sampai dengan aktif di IPM kurang dalam berilmu, padahal kita ada 3T. Berakhlak Mulia. Mari kita mencoba membina akhlak kita yang baik kepada semua orang, karena kita organisasi islam tentu harus menjaga akhlak islami. Pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah. Kalian adalah hal-hal itu, ada yang menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa. IPM menjadi bekal kalian untuk jenjang berikutnya,” kata Fathurrahman.
Kemudian, PJ Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro berpesan untuk menjaga kondsifitas pada momen Pemilu 2024 yang akan dilangsungkan pada 14 Februari 2024 besok.
“Perbedaan piihan itu hal biasa, tetap jaga kerukunan, jangan sampai terpecah belah karena berbeda pilihan. Kemudian, kami juga berharap pelaksanaan Musyda bisa berjalan dengan baik. Selamat ber-Musyda ria, semoga melalui Musyda kali ini bisa melahirkan pemimpin PD IPM Banyumas yang dapat membawa IPM Banyumas kepada keberkahan,” ucap Hanung.
Melalui Musyda ini, ditetapkanlah sembilan formatur terpilih dengan Eky Fahmi Sjahranie sebagai Ketua Umum PD IPM Banyumas periode 2023-2025 dan Alifatul Wazni Bilqisty sebagai Sekretaris Umum PD IPM Banyumas periode 2023-2025.
Dalam sambutannya, Eky berharap setelah Musyda ini, selama masa kepemimpinannya bisa mewujudkan tema Musyda PD IPM Banyumas, yakni “Era Baru”, secara bersama-sama.
“Saya berterima kasih kepada teman-teman yang telah mempercayakan saya sebagai Ketua Umum. Ketika saya diamanahkan menjadi Ketua Umum dan melakukan kesalahan, saya kembalikan kepada teman-teman. Sejak awal saya mengenal IPM ketika kelas 7 SMP, tidak ada harapan dalam diri saya untuk menjadi Ketua Umum, saat itu saya hanya ingin nama saya ada di buku fortasi. Ketika 2018, impian itu terwujud, nama saya ada di buku Fortasi. Dan tahun ini, saya tidak pernah menyangka akan menjadi Ketua Umum PD IPM Banyumas,” pungkas Eky. *(Yud)
