Pelajar merupakan aset yang sangat penting bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, seorang pelajar memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam memajukan agama, bangsa, dan negaranya–serta diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai positif terutama dalam bertingkah laku di lingkungan masyarakat.

Di era yang modern ini, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Sebagian besar masyarakat dapat mengakses internet maupun media sosial dengan mudah. Kita sering menjumpai berbagai macam informasi mengenai kondisi moral para generasi muda saat ini di media sosial. 

Di antaranya banyak hal-hal positif yang dapat menginspirasi banyak orang, namun tak sedikit pula hal-hal negatif seperti berita mengenai para pelajar yang terlibat dalam kasus pencurian, penyalahgunaan narkoba, tawuran antar pelajar, bahkan pembunuhan. Banyak juga para pelajar yang kurang bijak dalam menggunakan media sosial, mereka mengirimkan kata-kata kasar, menghujat di kolom komentar, bahkan yang membuat miris adalah banyak di antara mereka yang memposting gaya pacarannya yang negatif di media sosial. Bahkan tidak sedikit pula para perempuan yang rela mempertontonkan auratnya hanya untuk mencari ketenaran. Na’udzubillah min dzalik.

Degradasi Moral Pelajar

Melihat dari sekian banyaknya problematika para pelajar yang bertentangan dengan harapan dan cita-cita bangsa, hal itu menandakan bahwa generasi muda saat ini sedang mengalami gejala degradasi moral. Padahal, nasib dan masa depan bangsa ini ada di tangan mereka. Lantas, apa yang dimaksud dengan degradasi moral?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata degradasi adalah penurunan (tentang pangkat, mutu, moral, dan sebagainya). Arti lain dari degradasi adalah kemunduran. Sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti. Jika disimpulkan, degradasi moral adalah kemunduran atau penurunan kualitas budi pekerti seseorang yang disebabkan oleh hal-hal tertentu. Apa saja penyebabnya?

Salah Memilih Pergaulan

Memilih pergaulan adalah hal yang sangat penting karena lingkungan pertemanan sangat berpengaruh pada moral seseorang. Salah dalam memilih pergaulan dapat mengakibatkan terjadinya pergaulan bebas, di mana seseorang akan melakukan hal-hal yang menyimpang dan melanggar aturan termasuk aturan agama. Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita agar lebih berhati-hati dalam memilih teman dekat, karena hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas agama seseorang. Beliau bersabda dalam sebuah hadis yang artinya “Agama seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Oleh karena itu, hendaklah para generasi muda lebih selektif dalam memilih pergaulan karena hal itu akan berdampak pada kualitas moralnya.

Kurangnya Perhatian Orang Tua

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan moral anaknya. Bagaimana tidak? orang tua adalah pendidikan pertama bagi anak-anaknya, mereka adalah orang pertama yang mengajarkan cara berperilaku dan berbicara terhadap anaknya, dan dari situlah moral dan perilaku anak mulai terbentuk. Di saat anak mulai tumbuh dewasa, banyak orang tua yang hanya mengandalkan pendidikan sebagai tolak ukur keberhasilan anak, padahal tidak sedikit dari para pelajar yang mengalami degradasi moral adalah mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang baik dan dari keluarga yang berkecukupan. Hal itu menandakan bahwa tidak semua orang yang berilmu dan berpendidikan tinggi memiliki akhlak yang baik.

Di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan, meskipun seorang anak sudah menerima pelajaran di bangku sekolah, bukan berarti orang tua lepas tanggung jawab, seharusnya mereka lebih mengawasi dan memberikan saran-saran positif bagi anaknya agar tidak sampai terjerumus kedalam hal-hal yang negatif.

Kurangnya Pemahaman Agama

Kurangnya pemahaman terhadap ilmu agama juga dapat mempengaruhi kualitas moral seseorang, karena tujuan agama adalah sebagai tuntunan bagi manusia agar memiliki akhlakul karimah (akhlak yang terpuji).

Rasulullah SAW. bersabda “Sesungguhnya aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak.”   (HR. Ahmad).

Peran agama juga dapat menjadi kontrol bagi seseorang agar lebih berhati-hati dalam bertindak. Seorang pelajar yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beribadah dan berdo’a, maka dia dapat mudah mengontrol dirinya agar tidak terjerumus kedalam hal-hal negatif yang dilarang oleh agama.

*) Catatan

• Penulis adalah Rochmatul Umamah, Sekretaris Umum PR IPM SMA Muhammadiyah4 Porong.
• Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.