IPM.OR.ID, PALU – Banyaknya produk asing yang menjajah bangsa kita. Indonesia 80% tekstilnya impor dari negara asing. Bangsa Indonesia bisa dikatakan telah bergantung secara ekonomi kepada negara asing, sehingga memberikan keuntungan kepada pihak asing, tanpa kita tahu tujuannya digunakan untuk memanfaatkan kita sebagai negara berkembang atau bahkan menghancurkan kita.

Muhammadiyah dan Aisyiyah mempunyai program dakwah ekonomi untuk meminimalisir bisnis retail ini kian menakutkan, seperti mini market modern. Salah satu penyebabnya tidak banyak orang pribumi yang berjualan secara profesional. Sebagai organisasi kemasyarakatan, Muhammadiyah juga berdakwah secara ekonomi.

Seperti yang dikatakan Dra. Lathifah Iskandar Husein dalam Seminar dan Workshop Nasional yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM), Jumat (4/5) di Kota Palu kemarin. “Ekonomi itu pilar utama kesejahteraan masyarakat, karena itu sebagai ketahanan bangsa.”, ujarnya.

Pemateri kedua, Taswin, S.E, M.M juga mengatakan bahwa sekarang ini zaman now the power of dream. “Saat ini adalah zaman now the power of dream, artinya apa yang anda inginkan dan apa yang anda pikirkan. Pikiran positif akan menarik benda benda disekitar anda. Kalau adek adek sudah punya visi maka bergaullah dengan orang orang yang sevisi dengan Anda.”, motivasinya kepada peserta.

“Kalau anda melamar kerja hidup anda tidak sejahtera, rezeki anda dipatuk orang lain. Mendengarkan workshop saya ini maka jadilah pengusaha karena nabi kita pengusaha.”, ujarnya. *(Nab/Put)