IPM.OR.ID., Magelang – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Magelang yang di inisiasi oleh Bidang Lingkungan Hidup menyelenggarakan Kelas Akhir Pekan dengan seri “Workshop Ecoprint” pada Ahad (21/01/24) di Aula Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar dengan berkarya dalam bentuk ecoprint, batik yang dibuat menggunuakan daun-daun tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar. Pemanfaatan bahan alami dalam ecoprint tersebut salah satu cara mendukung pelestarian lingkungan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Tim ‘Aisyiyah Magelang (Alang) Ecoprint milik Pimpinan Daerah Aisyiah Kabupaten Magelang, Anis Kurniati sebagai pemateri, dan Miftakhul Jannah selaku penggiat ecoprint sebagai pemateri.
Anis Kurniati selaku pemateri mengatakan bahwa membuat ecoprint merupakan cara untuk belajar menghargai karya. Ia menjelaskan bahwa bagaimanapun prosesnya dan apapun hasilnya, karya itu tidak ada yang gagal.
“Hal terpenting yang harus tertana dan dipahamkan selama kita membuat ecoprint ini adalah belajar menghargai karya, karena bagaimanapun prosesnya dan seperti apapun hasilnya itu adalah sebuah karya dan karya itu tidak ada yang gagal,” ujar Anis.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 dan diikuti oleh 16 sekolah SMA/SMK/MA Muhammadiyah se-Kabupaten Magelang yang berjumlah sekitar 32 peserta. Diawali dengan pembukaan secara sederhana kemudian penyampaian materi oleh kedua pemateri mengenai pengetahuan dasar ecoprint.
Kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan ecoprint dengan teknik punding pada totebag kain, totebag tersebut disediakan oleh panitia dan memang diperuntukkan khusus untuk peserta yang hadir supaya dapat digunakan untuk praktik dan dapat dibawa pulang sebagai karya peserta.
Para peserta membuatnya dari proses awal yaitu membentangkan totebag, menempelkan daun-daun pada kain totebag, memukul perlahan daun menggunakan palu hingga warna daun menempel pada kain totebag, dan mengangkat daun dengan hati-hati agar warna daun menempel dengan baik pada kain totebag.
Seluruh peserta melakukan praktik tersebut bersama-sama dan di dampingi oleh para pemateri. Kegiatan ini berakhir pada pukul 11.30 dengan masing-masing peserta selesai proses penempelan daun pada totebag, proses fiksasi dan pengeringan. Peserta melakukan praktik dengan antusias karena menjadi pengalaman pertama dalam pembuatan ecorpint dan mereka mengeksplor kreatifitas mereka dalam pembuatan karya ini.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pelajar mulai melek dengan isu lingkungan dan menjadi lebih peduli terhadap lingkungan, dapat memanfaatkan SDA yang ada di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal serta mewujudkan sebagai sebuah karya, dalam hal ini karya ecoprint. *(Khansa/da)
