IPM.OR.ID., LAMPUNG – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) sukses menyelenggarakan dua kegiatan utama bertajuk “Kick Off Aksi Pelajar untuk Iklim 2024” dan “Diskusi Aksi Pelajar untuk Iklim 2024.” Kedua acara ini diadakan secara berurutan di Lampung, melibatkan ribuan pelajar di 150 lokasi seluruh Indonesia dengan tujuan meningkatkan kesadaran iklim dan keberlanjutan lingkungan pada hari Sabtu (26/10/2024).
Kick Off Aksi Pelajar untuk Iklim 2024 dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional dan lokal, termasuk Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dijahadul Mubarok dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Ma’aruf Abidin, M.Si. Firdaus Armandsyah, Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Lampung, menekankan pentingnya peran pelajar sebagai garda terdepan pelestarian lingkungan. Acara ini turut menjadi peluncuran Komunitas Mangrove.in, yang difokuskan pada konservasi ekosistem mangrove, ditandai dengan penanaman mangrove secara serentak.
Salah satu pembicara utama adalah Rama Adi Satria, yang dikenal sebagai Duta Genre Provinsi Lampung. Rama menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya, pelajar memiliki kesempatan besar untuk menjadi pelopor perubahan melalui berbagai aksi nyata. “Sebagai pemuda, kita perlu sadar bahwa masa depan bumi ada di tangan kita. Tindakan kecil kita hari ini bisa membawa perubahan besar di masa depan,” ujarnya.
Selain Rama, hadir pula Putri Jennie H yang merupakan People and Culture Manager di Radisson Lampung. Putri berbagi pengalaman dalam membangun kesadaran lingkungan di lingkungan korporat dan mendorong perusahaan agar lebih ramah lingkungan. “Lingkungan kerja yang peduli pada kelestarian alam dapat menciptakan dampak positif yang signifikan,” ungkap Putri di tengah diskusi.
Anggiat Sulaiman dari bidang Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) juga menyoroti peran organisasi pelajar dalam menyebarkan kesadaran lingkungan. Menurutnya, keterlibatan pelajar dalam isu ini dapat diwujudkan melalui gerakan kolaboratif yang berbasis komunitas. “Ketika kita berkolaborasi, dampaknya akan terasa lebih besar dan menjangkau lebih banyak orang,” ujarnya.
Rofiqul Anam, yang bekerja di bidang Public and Government Relations di Mangrove.in, mengajak pelajar untuk turut serta dalam kegiatan penanaman mangrove dan konservasi lainnya yang bisa dilakukan di sekitar Lampung. Sedangkan Rasyiq Zahi Nugraha, Delegasi Indonesia untuk ASEAN Sustainability Forum, memberikan pandangan global tentang bagaimana pemuda Indonesia dapat terlibat dalam aksi iklim di tingkat ASEAN.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang diskusi tetapi juga sebuah gerakan yang diharapkan mampu menginspirasi pelajar lainnya untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan. Dengan adanya tokoh-tokoh inspiratif, “Diskusi Aksi Pelajar untuk Iklim 2024” berhasil menanamkan kesadaran kepada pelajar untuk berperan aktif dalam menjaga bumi demi masa depan yang lebih baik.
Dengan acara-acara ini, PP IPM berkomitmen untuk memperkuat jaringan aksi lingkungan di kalangan generasi muda, diharapkan mampu memicu aksi nyata lainnya di seluruh Indonesia.
