Bulan Oktober tahun 2015 IPM memperoleh apresiasi sebagai gerakan sosio-enterpreneur di tingkat kepemudaan. Bagaimana mengembangkan gerakan sosio-enterpreneur IPM di era Asean Economy Community (AEK) atau yang dikenal dengan MEA?. Bagaimana gerakan pelajar mengembangkan sosio-enterpreneur?.
Isu mengenai sosio-entepreneurship dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi salah-satu perhatian IPM. Proses diskusi-diskusi soal sosio-entepreneurship diharapkan menjadi arena pematangan orientasi.
Dalam kelas kajian Ekonomi-Politik, LaPSI PP IPM mengundang Akhmad Akbar Susamto, Alumnus Monash University, alumni PD IRM Kota Yogyakarta.
“Kami mengundang mas Akhmad Akbar karena beliau termasuk seorang peneliti ekonomi muda yang progresif di bidangnya. Kebetulan juga beberapa teman pernah ikut kelas workshop ekonomi Islam yang mas Akhmad Akbar selenggarakan tahun lalu di Pascasarjana UGM.” jelas Azaki Khoirudin, Sekjend PP IPM.
Diskusi yang diselenggarakan tanggal 15 Maret 2016 bertempat di Gedung PP Muhammadiyah Jl. KHA. Ahmad Dahlan dihadiri oleh sejumlah aktivis, pegiat sosial, serta siswa-siswa SMA.
“Sebenarnya sosiopreneurship di lingkup MEA itu termasuk kecil. Indonesia sebenarnya punya kans yang besar untuk maju ke tingkat dunia. Sebelumnya Indonesia itu yang teratas perekonomiannya dibanding negara-negara ASEAN yang sekarang jadi saingannya seperti Thailand atau Vietnam.” Imbuh Akhmad Akbar. (@FauAnwar)