IPM.OR.ID, SIDOARJO – Makanan khas nusantara memang tidak bisa tergantikan keunikan rasanya. Beragam makanan khas ini didukung oleh kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut. Salah satu makanan khas nusantara yang cukup familiar terdengar adalah Pempek. Makanan khas ini berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.
Tidak mau kehilangan kesempatan pada Muktamar XXI IPM untuk mengenalkan makanan khasnya dan menuai keuntungan, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Palembang membuka stand makanan khas dari daerahnya, Pempek Udang dan Pempek Ikan di bazar yang disediakan panitia Muktamar XXI IPM.
Novita yang saat itu sedang menjaga stand bazarnya menjelaskan kepada ipm.or.id cara membuat Pempek. “Pempek terbuat dari ikan atau udang yang digiling, gandum, dan tepung sagu yang kemudian dicampur menjadi adonan. Ditambahkan gula dan garam secukupnya.”, jelas peserta Muktamar XXI IPM dari Palembang.
Ia mengatakan, bahwa adonan Pempek dibuat di Palembang dan dibawa ke lokasi bazar tinggal di goreng saja untuk memudahkan melayani pembeli. “Kita buat adonan Pempeknya di Palembang, jadi di lokasi bazar tinggal goreng saja, biar mudah melayani pembeli yang kadang beli banyak. Takut kita kerepotan.”, ujar Novita.
Vivin menambahkan bahwa pempek tidak lengkap tanpa cuko. Pempek dan cuko tidak dapat dipisahkan. “Pempek ini pasangannya cuko. Cuko biasanya terbuat dari gula aren.”, tambah peserta Muktamar XXI IPM yang juga dari Palembang itu.
Azmi yang juga peserta Muktamar XXI IPM menjelaskan bahwa sudah cukup sering membuka stand Pempek di beberapa bazar pada acara-acara IPM dan Pempek memang menjadi andalan PD IPM Palembang. “Pempek ini memang sudah andalan kami untuk mengisi stand bazar. Kami cukup sering buka stand bazar Pempek karena salah satu dari program PD.”, jelasnya.
Dijual seharga 20 ribu rupiah, Pempek ini laris terjual. “Cukup laris jual Pempek. Meski makanan khas Palembang, Pempek cocok di lidah masyarakat Indonesia. Selain enak juga sehat. Sejak kami mulai berjualan sampai saat ini keuntungan kami sudah 1-2 juta.”, tambah Azmi. *(Putri)
