IPM.OR.ID, JAKARTA – Gala premiere film Nyai Ahmad Dahlan digelar di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta, Kamis malam (25/8). Penonton sudah mulai memadati bioskop sejak sore hari. Dalam tayang perdana ini, dihadiri seluruh unsur pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah di Jakarta. Salah satunya Koordinator Nasional (Kornas) Alumni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)/Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) yang serentak hadir pada tayangan Perdana film inspiratif ini.
Film Nyai Ahmad Dahlan (NAD) tidak hanya mampu menampilkan sosok Siti Walidah (Istri pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan) yang menjadi inspirasi dalam keluarganya. Lebih dari itu, Film ini mampu menampilkan peran Nyai Ahmad Dahlan dalam memperjuangankan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, film ini juga mampu menggambarkan Siti Walidah sebagai sosok perempuan berkemajuan pada saat itu. Beliau memberikan pendidikan pada perempuan Indonesia. Melalui Aisyiyah, Siti Walidah mempelopori kongres perempuan pertama di Indonesia.
Pernyataan tersebut senada dengan tanggapan Bapak Fadli Zon, wakil ketua DPR RI yang hadir pula dalam tayang perdana film Nyai Ahmad Dahlan.
“Nyai Ahmad Dahlan yang merupakan penggagas dan pendiri Aisyiyah dan juga pejuang emansipasi kaum perempuan mendapatkan hak pendidikan, edukasi dan ini sangat diperlukan untuk membangun kesadaran dalam merebut kemerdekaan Indonesia.” ujarnya.
Dan beliau menanggapi tentang nilai kebangsaan dalam film Nyai Ahmad Dahlan.
“Ya jelas, nuansa kebangsaan itu kita lihat dalam membangun organisasi baik itu Muhammadiyah maupun organisasi pendamping seperti Aisyiyah dan mendapatkan gagasan bagi perempuan untuk mendapatkan edukasi dan pendidikan dimasa itu, bahkan sebelum organisasi kebangsaan lainnya. dan ini merupakan peran yang sangat penting yang harus diingat dan dicatat untuk membentuk kesadaran bangsa.” tuturnya.
Film Nyai Ahmad Dahlan yang diproduksi oleh Iras Film ini dibintangi oleh Tika Bravani sebagai Nyai Ahmad Dahlan dan David Chalik sebagai KH Ahmad Dahlan. Selain itu, ada beberapa Ketua Umum Ortom yang tampil di film ini, contohnya Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai KH. AR. Fachruddin dan Ketum PP Nasyiatul Aisyiyah, dan Diyah Puspitarini sebagai Siti Munjiyah. *(and)