“Saya melihat Pak Ahok ini bukan seperti Gubernur, tapi seperti ustadz. Mungkin nanti mau jadi Ustadz Basuki,” kata seorang pelajar asal Depok bernama Diana, di Kampus UHAMKA, Jl Tanah Merdeka, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (17/11/2014).
Pernyataan Diana bukan tanpa sebab, pasalnya Ahok sesekali menyelipkan ayat Al-Quran saat memberikan kuliah. Ia menegaskan contoh kasus sehari-hari dengan ayat yang diambil dari kitab suci umat islam itu.
“Pak Ahok bisa menghapal ayat-ayat Al-Quran, kita saja belum tentu bisa menghapalnya,” ujar Diana.
Menurut Ahok, ini merupakan yang ketiga kalinya ia disebut ustad. Pertama kali saat dia akan mencalonkan diri sebagai Bupati Belitung Timur.
“Waktu itu ada abang saya bilang, Hok, kamu ini udah komplit, satu kurangnya, belum mengucapkan dua kalimat syahadat,” tutur Ahok.
“Saya bilang abang saya, bagus, karena saya tidak berani jual agama Bang. Kalau jumlah jabatan lima tahun, saya pura-pura ngucapin dua kalimat syahadat di KUA,” imbuhnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Ahok menambahkan, saat ia akan mencalonkan diri menjadi Wagub DKI pun ada lagi pihak-pihak yang mengajaknya masuk islam. Namun ia menolak, karena merasa hidayah tidak bisa dipaksakan.
“Jangan sampai agama itu diperjualbelikan. Waktu itu saya diajak umroh, saya bilang gila, saya muter-muter Kabah, gimana kalau mati, Tuhan itu maha tahu, wah ini orang ke sini karena mau jadi wagub,” tuturnya.
