Sistem Zonasi: Implementasi Pancasila Dalam Dunia Pendidikan

Sistem Zonasi: Implementasi Pancasila Dalam Dunia Pendidikan

Opini
1K views
Tidak ada komentar

[adinserter block=”1″]

Sistem Zonasi: Implementasi Pancasila Dalam Dunia Pendidikan

Opini
1K views

Dalam perjalanan suatu negara/bangsa salah satu upaya pemerintah dalam memajukan negaranya tidak bisa terlepas dari upaya negara meningkatkan kualitas pendidikan.

Sebagaimana yang bisa kita lihat pada negara-negara di benua Eropa, selain industri mereka yang maju upaya memajukan pendidikan di negara tersebut memilki perhatian yang serius sehingga kita melihat adanya pemerataan kualitas pendidikan di negara-negara tersebut. Jika berbicara pendidikan di Eropa hampir semua negara memiliki kualitss pendidikan yang hampir sama antara satu negara dengan negara yang lain.

Ketika kita berbicara kualitas pendidikan di Indonesia, kita bisa merasakan adanya kelas sosial dalam pendidikan dengan memberikan kategori sekolah “favorit” sehingga siswa berbondong-bondong mendaftarkan dirinya agar lolos pada sekolah tersebut sehingga semua siswa yang memiliki nilai tinggi hanya akan berkumpul dalam satu sekolah dan bagi yang tidak lolos akan memilih sekolah yg kurang favorit sebagai alternatif. Hal ini memberikan dampak buruk bagi dunia pendidikan karena akan membentuk kelas sosial dalam dunia pendidikan.

Oleh karena itu melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor (No) 51 Tahun 2018 mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), pemerintah berusaha memberikan rasa keadilan dalam dunia pendidikan melalui sistem zonasi.

Dalam pengamatan kami ada upaya kemendikbud dalam mewujudkan pendidikan yang berkeadilan. Selama ini kita melihat di beberapa provinsi, sekolah favorit bisa di katakan hanya satu di setiap kabupaten/kota, sehingga orang tua siswa cendrung memilih sekolah yang relatif jauh dari rumah demi memasukkan anaknya di sekolah tersebut. Namun hal itu akan berdampak kurang baik bagi sekolah yang tidak dikategorikan sekolah favorit, akhirnya sekolah-sekolah tersebut hanya menjdi alternatif bagi siswa-siswa yang hendak melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu sistem zonasi ini dapat menjadi upaya pemerataan kualitas pendidikan di setiap sekolah karena tidak ada lagi kategori sekolah “favorit” dan “kurang favorit” yang dapat menjadi kelas sosial dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, “Prinsipnya setuju (zonasi hilangkan status sekolah favorit). Karena setiap warga negara Indonesia itu wajib menerima pendidikan dan pemerintah wajib membiayainya, tapi dengan kualitas yang juga harus relatif sama,” (baca : Komisi X DPR Setuju Sistem Zonasi untuk Hilangkan Status Sekolah Favorit http://detik.id/6TejNY)

Maka tetap pemerintah juga harus melalukan percepatan dalam pembangunan infrastruktur sekolah dan juga peningkatan kualitas guru, karena pemerataan pendidikan bukan hanya tentang penyebaran siswa berprestasi di setiap sekolah namun juga infrastuktur sekolah dan kualitas guru perlu menjadi perhatian untuk memfasilitasi peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Namun pada akhirnya program ini tetap butuh dukungan dari masyarakat karena sebaik apapun program pemerintah tetap butuh kesadaran masyarakat untuk mendukung program tersebut agar berjalan dengan maksimal.

Peran orang tua juga tidak lepas dalam rangka mendidik anak-anaknya, karena tanggung jawab pendidikan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, namun juga orang tua peserta didik memiki peran penting dalam mendidik anak-anaknya. Selain itu orang tua peserta didik harus memberikan pemahaman terhadap anak-anaknya bahwa pemerintah sedang berusaha memaksimalkan pemerataan kualitas pendidikan agar kedepan tidak adalagi kategori sekolah favorit karena semua sekolah kedepan akan menjadi sekolah favorit.

*) Catatan

• Penulis adalah M. Furqan Ramli, Sekretaris Jenderal PP IPM.

• Substansi tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Pelantikan PW IPM Kalsel Periode 2018-2020 Usung Tema Optimalisasi Jaringan Ideologi Kader
Kader PW IPM Kalsel Raih Juara III Lomba Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2019 Tingkat Kopertis Wilayah XI
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.