Dilema dan Problema IPM

Dilema dan Problema IPM

OpiniOpini PelajarSumatera Barat
2K views
Tidak ada komentar
organisasi

Dilema dan Problema IPM

OpiniOpini PelajarSumatera Barat
2K views
organisasi
organisasi

Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah organisasi yang dinamis serta progresif dalam menangani isu – isu pelajar. IPM yang mendapatkan 4 kali penghargaan sebagai OKP terbaik nasional dan 3 kali Asean TAYO Award (Bio IG @ppipm, 2021) sudah cukup untuk meyakinkan kita terhadap karya nyata dan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang diorganisir secara sistematis dan kontinyu terkadang menjadi dilema tersendiri bagi para kadernya. Perlu kita ketahui bahwasanya yang menjadi basis massa di organisasi tidak hanya pelajar yang sedang duduk di bangku sekolah menengah pertama dan atas saja.

Akan tetapi, organisasi ini juga memberdayakan para mahasiswa dalam gerak – geriknya. Hal ini dapat kita lihat sendiri dalam tingkatan struktural organisasi IPM dan dalam Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangganya sebagai landasan konstitusi IPM.

Sedikit bercerita, ketika penulis masih berada dibangku sekolah menengah atas, tepatnya saat aktif di pimpinan ranting. Penulis membiasakan diri dengan literatur – literatur IPM yang dikonsep sedemikian intelektualis.

Kamus Besar Bahasa Indonesia selalu menjadi teman dari literatur – literatur IPM yang penulis baca. Sebutlah itu tanfidz IPM, butuh waktu banyak bagi penulis sendiri untuk mencerna setiap kalimat yang tertuang di dalamnya.

Terkadang penulis paham dengan yang maksud didalamnya dan tidak jarang pula penulis gagal dalam memahami setiap ide serta gagasan dalam tanfidz tersebut. Gagasan- gagasan IPM yang seterusnya akan direpresentasikan dalam sebuah tindakan dan aksi di akar rumput, menjadi mentok karena ketidak pahaman tadi.

Hal ini tidak semata – mata tentang tanggung jawab pimpinan di atas untuk menjelaskannya kemudian mendiktekan dalam bentuk gerakan saja. Namun, ini adalah tentang gagasan – gagasan dan ide – ide cemerlang IPM yang harus dapat diterima semua kalangan, agar gerakan – gerakan di IPM tidak seperti dogma yang harus diaktualisasikan secara taklid semata.

Berangkat dari landasan empiris tadi, penulis menilai ada sebuah dilema yang harus dapat dipecahkan dalam tubuh IPM itu sendiri. Entah bagaimana caranya nanti? Ataupun opini ini layak dipertimbangkan? itu semua penulis serahkan kepada pembaca semua.

Basis Massa yang Tidak Seimbang

Hal yang menjadi sorotan penulis adalah ketidakseimbangan basis massa di IPM. Seperti yang disampaikan tadi, dalam tubuh IPM itu ada dua kelompok yang sangat berbeda. Jika diklasifikasikan dalam tingkatan pendidikan, yaitu siswa dan mahasiswa.

Basis massa yang berbeda ini harus menjadi pertimbangan bagi pimpinan atas dalam memuat gagasan-gagasannya. Mahasiswa yang mendominasi di tingkatan daerah, wilayah, dan pusat perlu diakui sebagai ruh dalam pergerakan IPM.

Lihatlah dalam Muktamar IPM, peserta penuh atau musyawirinnya adalah para kader yang berada ditingkatan tersebut. Oleh sebabnya, keputusan – keputusan IPM berskala nasional, sedikit banyaknya akan dipengaruhi oleh mahasiswa.

Problema ini tidaklah menjadi sebuah tesis yang kemudian ditafsirkan sebagai kritikan untuk memecah belah IPM, ataupun bahkan menghilangkan mahasiswa sebagai basis masa IPM. Karena tidak dapat kita pungkiri juga, bahwasanya para siswa sendiri pun sangat belum siap ikut andil dalam agenda –agenda tersebut. Kita juga tidak boleh lupa, pencapaian – pencapaian yang diraih oleh IPM hingga detik ini adalah hasil dari para pemikir – pemikir IPM yang mayoritas adalah mahasiswa.

Oleh karena itu, perlu rasanya ada penyelarasan ide dan gagasan di setiap pimpinan IPM. Pimpinan atas yang mendominasi dalam setiap gerak – gerik IPM tadi. Harus optimal dalam proses internalisasi gagasan tersebut hingga ke akar rumput.

Penyelarasan yang dilakukan tentu juga harus memperhatikan kapasitas akar rumput karena tidak semua dari akar rumput dapat menyeimbangi kapasitas para ‘senior’nya. Hal ini sudah layak menjadi pertimbangan bagi pimpinan IPM, agar gerakan IPM tidak terkesan dogmatis dan juga taklid, terkhusus bagi akar rumput.

Penyelarasan itu juga tidak mesti tentang literatur – literatur IPM yang intelektualis tadi, tapi juga dalam proses berorganisasi sehari – hari pimpinan atas harus memperhatikan akar rumput, karena tidak bisa kita nafikan juga bahwa kebijakan – kebijakan IPM banyak bersinggungan dengan keseharian mereka dalam proses belajar di sekolah.

Akar Rumput yang Terombang – Ambing

Problema yang diatas ini, secara tidak langsung akan melahirkan dilema dan problematika baru di tubuh IPM, terkhusus akar rumput. Akar rumput yang tidak tersentuh langsung dengan gagasan – gagasan tadi, hanya akan melahirkan kader – kader yang akan ber- IPM dengan ketidaktahuan.

Dilema ini tentu saja akan mendegradasi nilai pengkaderan di akar rumput, mereka akan mudah saja terombang–ambing dengan berbagai banyak kepentingan di tengah ketidaktahuan terhadap IPM tadi. Maka tidak jarang kita lihat, banyak dari kader – kader akar rumput yang ketika ditanya tentang apa itu IPM? Muhammadiyah? dan lain- lainnya, hanya bisa terdiam.

Kemudian, yang lebih parahnya lagi basis masa IPM di akar rumput kerap kali menjadi tumbal, kemudian ‘dimanfaatkan’ dalam pelbagai kepentingan – kepentingan. Sebenarnya hal ini tidak etis untuk dipaparkan, namun hal ini mesti disampaikan agar semua kader IPM sadar untuk apa mereka ber-IPM.

Kita semua tentu juga harus kritis terhadap persoalan ini, agar para penggerak dalam IPM itu sendiri, dari tingkatan ranting hingga pusat harus menyadari segala tindak-tanduknya dalam ber–IPM. Dan tentu, tindak–tanduk itu harus berlandaskan kepada nilai–nilai IPM itu sendiri.

*) Catatan

  • Penulis adalah Ramadhanur Putra, Ketua Umum PD IPM Bukittinggi 2018 – 2020
  • Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.
Tags: , ,
Inilah Hasil Keputusan Induk Tanwir Pra Muktamar Luar Biasa IPM
IPM Tana Toraja Gelar Diksusti 1, Wujudkan Perempuan Cerdas Berdaya
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.