IPM.OR.ID., MEDAN – Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Nashir Efendi dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema Muktamar XXIII IPM “Menyambut Era Baru IPM” ini merupakan kelanjutan dari pelantikan dari PP IPM yang telah dilaksanakan 2 tahun yang lalu.
Nashir menyampaikan bahwa dalam periode ini banyak sekali perubahan dalam rangka menyongsong era disrupsi. Maka di muktamar kali ini PP IPM telah mencetuskan profil pelajar islami dengan 6 indikator:
- Taat beribadah dan toleran,
- Cerdas pembelajar dan berjiwa pembaharu,
- Hormat pada orang tua guru dan cinta tanah air,
- Sehat jiwa dan raga,
- Mandiri dan suka memberi,
- Cinta lingkungan.
“Dengan tema ini, IPM ingin meneguhkan sikap, pandangan, dan komitmen dalam mengaktualisasikan faham islam berkemajuan dan negara pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah,” jelas Nashir.
Selain itu, Nashir juga mengatakan bahwa warga Muhammadiyah yang besar tidak hanya sebagai objek politik yang dimanfaatkan suaranya, namun juga harus menjadi subjek politik yang ikut menentukan perjalanan bangsa kedepan.
“Kebesaran kami tidak hanya dipandang dari kuantitas, tetapi semangat, kebersamaan serta gotong royong yangkami miliki. Kami ingin didengar suaranya. Kami ingin pendidikan yang maju dan berkualitas,” ujarnya.
Nashir mengatakan bahwa IPM juga akan berada di garda terdepan untuk mendukung dan membela program pemerintah yang pro dengan kepentingan pelajar, tidak hanya pelajar muhammadiyah tetapi pelajar seluruh Indonesia.
IPM memiliki fungsi sebagai kader persyarikatan, ummat, kader bangsa. Nashir mengatakan banyak sekali kader diaspora yang dihasilkan dari IPM seperti, Raja Juli Antoni, Hilman Latief, Haedar Nashir dan segenap PP Muhammadiyah sehingga IPM punya role model untuk kader-kadernya yang menjadi kebanggaan dan inspirasi.
Di akhir sambutannya, Nashir mengucapkan terimakasih atas kehadiran presiden Republik Indonesia dan segenap jajaran tamu undangan yang berkenan untuk menghadiri pembukaan Muktamar XXIII IPM di Gedung Serba Guna Pemprovsu pada Sabtu (19/08/23). Ia juga mengatakan bahwa Indonesia harus dibangun secara bersama-sama dan IPM akan turut serta dalam membangun negara Republik Indonesia.
“Tentu muhammadiyah menjadi investasi saham kedepan yang telah membangun negara dan menentukan arah kiblat masa depan. Ketika melihat Indonesia 2045 maka lihatlah kader IPM. Indonesia harus dibangun secara bersama-sama dan IPM akan turut membangun negara Indonesia ini,” ujar Nashir. *(Mahda)
