IPM.OR.ID– Panitia Pemilihan Pusat (Panlihpus) Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menyelenggarakan uji terbuka calon formatur tetap yang berlangsung secara daring.
Pelaksanaan uji terbuka sebanyak 20 calon formatur yang berlangsung secara berangsur. Kloter pertama telah berlangsung pada Rabu (9/8/2023) dan kloter kedua akan berlangsung pada Jumat (11/8/2023) mendatang. Sebagai informasi, sebelum dilakukan uji terbuka calon formatur yang terpilih, terdapat proses masa pendaftaran dan pengumpulan berkas administrasi yang meliputi tanda pengenal akta kelahiran atau Kartu tanda penduduk (KTP). Kartu anggota Muhammadiyah, kartu anggota IPM, paspor, sertifikat TOEFL/TOEIC/IELTS dan lain-lain.
Selanjutnya, dalam proses uji terbuka, terdapat dua sesi yang diikuti sebanyak 200 peserta zoom dan penonton streaming youtube yang terdiri dari seluruh kader IPM se-Indonesia. Adapun sesi pertama persentasi calon formatur selama dua menit yang memaparkan 3 sub topik yakni Pendidikan, Lingkungan, dan Gender. Lalu berlanjut sesi kedua tanya jawab panelis selama empat menit yang dibebaskan menggunakan bahasa indonesia maupun bahasa inggris.
Panelis tersebut ialah Deni Wahyudi Kurniawan Ketua Umum PP IPM 2008-2010 dan Norma Sari PP IPM Bidang Perkaderan 2002-2004. Deni mengungkapkan bahwa uji terbuka calon formatur ini merupakan sebuah tradisi baru dalam IPM. ”Secara pribadi, saya sangat mengapresiasi, para calon formatur bisa mengidentifikasi permasalahan. Namun elaborasinya perlu diperluas, ” katanya.
Senada dengan hal itu, Norma mengatakan bahwa uji terbuka ini menjadi hal baru di IPM, terlebih isu-isu yang dibawa juga menantang. ”Ini menunjukkan adanya sebuah karakter pelajar berkemajuan yang mengakar di Muhammadiyah. Calon formatur-pun, memaparkan sebuah isu yang berdasarkan relevansi data, jadi saya sangat apresiasi,” ujar Norma Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan.
”Kita harap, gagasan yang dipaparkan calon formatur, benar-benar bisa menjadi pertimbangan bagi kelangsungan IPM ke depan,” imbuh Norma.
Melalui uji terbuka calon formatur, salah satu kader IPM Faiz Arwi Assalimi mengaku sangat terbantu. Lantaran bisa mengetahui penyampaian gagasan calon formatur. ”Ini sebagai salah satu cara untuk memenuhi rasa ingin tahu saya terhadap mereka yang nantinya menduduki PP IPM. Hal ini juga sebagai salah satu sarana pembelajaran untuk kader IPM untuk berdemokrasi secara santun dan elegan,” ungkapnya. (*Vyr)
