IPM.OR.ID., PEKALONGAN – Dalam rangka merayakan Milad Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang ke-63 tahun, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah menggelar Resepsi Milad 63 IPM di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, pada Senin (5/8/2024)
Kegiatan yang diikuti oleh kader IPM se-Jawa Tengah baik secara luring maupun daring ini turut dihadiri oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais, Ketua Bidang Ketahanan Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah Muslichah Setiasih, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir, dan Organisasi Otonom Muhammadiyah tingkat wilayah.
Ketua Umum PW IPM Jawa Tengah Daei Aljanni menegaskan bahwa orientasi dari Milad 63 IPM ini sesuai dengan tema dari milad itu sendiri, yakni “Pelajar Berdampak, Indonesia Berdaya”.
“Proses pengabdian panjang IPM menjadi bukti nyata dan konkrit IPM mampu berkarya, mengabdi, dan mengupayakan pembangunan sumber daya insani dapat berkelanjutan. Langkah selanjutnya adalah bagaimana IPM selalu konsisten untuk melakukan hal itu,” ujar Daei.
Kemudian, Ketua Bidang Ketahanan Bangsa Kesbangpol Jawa Tengah Muslichah Setiasih atas nama pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan selamat sekaligus terima kasih atas Milad IPM yang ke-63 tahun.
“IPM ini sebenarnya organisasi strategis, posisinya di ranah pelajar. Di sinilah bagaimana semangat kepeloporan dan keberlanjutan bagi gerakan Muhammadiyah dipantik,” kata Muslichah.
Lebih lanjut, Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir berharap semoga IPM semakin berjaya di masa depan karena IPM merupakan pilar kader Muhammadiyah yang utama dalam membangun Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan.
“Kalau berbicara mengenai ‘berdaya’, saya ingin menginspirasi kawan-kawan IPM melalui peristiwa hijrahnya kaum Muhajirin ke Madinah. Salah satunya adalah Abdurrahman bin Auf yang menolak bantuan dari Sa’ad bin Robi. Ia justru memilih untuk berjuang sendiri, hal ini menunjukkan keberdayaan Muhajirin,” ucap Tafsir.
Kemudian, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais mengharapkan agar kader-kader IPM dapat menjadi individu yang saleh dan menekankan pentingnya IPM dalam mewarisi nilai dan gagasan Muhammadiyah.
“IPM harus mewarisi Muhammadiyah, gagasan, dan cita-citanya. Mewarisi berarti melanjutkan perjuangan Muhammadiyah, khususnya dalam kerangka Islam Berkemajuan. Islam Berkemajuan adalah pandangan bahwa Islam membawa kemajuan, jika dipahami dan diamalkan dengan baik akan menghadirkan masyarakat unggul dan peradaban tinggi,” jelas Dahlan.
Momentum milad ini juga digunakan untuk me-launching slogan mereka, yakni Pelajar Gayeng, yang menjadi spirit gerakan yang memperhatikan keberdampakan pelajar bagi sekitar.
Kemudian, PW IPM Jawa Tengah juga me-launching beberapa lembaga yang ada di bawah pimpinan untuk membantu mensukseskan Pelajar Gayeng, yakni Lembaga Fasilitator Pendamping, Lembaga Pengembangan Sumber Daya Insani, dan Lembaga Publikasi dan Media.
Pada kesempatan ini di-launching juga Buku Antologi Cerpen yang diinisiasi oleh bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Sosial Media Seni Budaya milik bidang Seni Budaya.*(yud)
