Wahai Pelajar, Dirumah Aja! Tingkatkan Ilmu, Imun dan Iman!
Ditengah pandemi seperti saat ini, merupakan saat yang bisa kita gunakan untuk lebih dekat dengan keluarga. Namanya saja keluarga, pasti dekat, tapi kadang waktu kebersamaan dengan ayah, ibu, adik, atau lainnya sering tersita karena kesibukan kita diluar rumah. Kini, wabah COVID-19 membuat kita harus melakukan apapun dari rumah, misal belajar sampai ibadah berjamaah seperti shalat yang biasa kita lakukan di masjid atau mushala. Lalu bagaimana dengan kita sebagai pelajar saat dihimbau untuk dirumah saja demi memutus rantai penyebaran virus corona seperti saat ini?
Berdaya Dirumah
Kita yang hidup di zaman serba digital seperti sekarang, nampaknya akan dipermudah dengan adanya teknologi yang ada. Terlebih bagi pelajar, jika keseharian mungkin dari kita lebih suka menjadi kaum rebahan yang males gerak (mager). Kita harus merubah itu semua, dimana kita masih bisa produktif di rumah. Terlihat sekarang aktifitas para pelajar sudah banyak sekali yang kreatif dan inovatif, ada yang sudah punya passion entrepreneur dengan jualan secara online, ada pula yang bisa membuat design. Ini menandakan banyak sekali yang bisa dilakukan ketika di dan dari rumah. Serta mungkin banyak lagi yang lainnya, maka rasanya sayang jika waktu dirumah hanya habis buat rebahan saja atau buat ngegame. Memang banyak para remaja yang sudah akrab dengan game online, sampai kadang sering kita jumpai mereka berbaris rapi dibawah naungan sinyal wifi dengan ditemani powerbank dan segelas kopi. Namun, akankah lebih menghasilkan sesuatu kalau kita bisa berbuat atau melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat bahkan mungkin bisa mendatangkan tambahan uang saku seperti jualan tadi. Selain itu, ketika kita ternyata tidak mempunyai minat dan bakat pada jualan atau design, kita bisa melakukan hal diluar memanfaatkan jaringan internet. Misalkan memasak, atau membuat kreatifitas yang lain seperti menulis ketika dirumah saja, siapa tahu nanti selama dirumah aja kita menghasilkan karya berupa buku. Sayang banget kan kalau waktunya terbuang sia-sia tanpa sesuatu yang berguna.
Berteman dengan Ilmu
Memang, saat remaja adalah masa dimana remaja tersebut dalam proses pencarian identitas diri, sebagaimana kata Erikson (Stages and Psychosocial Development). Namun, jangan sampai dalam proses pencarian jati diri tersebut membuat kita sebagai pelajar salah jalan, dengan melakukan hal-hal yang negatif dan tidak produktif. Maka untuk menghindarinya, perlu bekal iman yang kuat, dan mengalihkan kepada hal positif bersama lingkungan kita. Teman, merupakan faktor yang penting bagi kita, Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau :
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
Maka dari itu, kita harus berhati-hati dalam memilih pergaulan, serta harus saling mengingatkan dalam kebaikan ketika ada teman kita yang salah jalan (berbuat tidak baik). Nah! Momen #DirumahAja seperti sekarang merupakan saat yang tepat untuk kita menggali dan mencari jati diri, bakat, dan potensi yang ada pada diri kita. Apalagi kini kita berada di bulan Ramadhan, mungkin akan lebih banyak lagi hal yang kita lakukan dirumah. Misalkan membaca Al Quran, memperbanyak shalat sunnah, dan amalan baik lainnya. Jangan sampai Ramadhan kali ini kita isi hanya bermain game, dan main medsos yang kurang manfaatnya. Kalau pun kita membuka media sosial atau lainnya, baiknya kita menyimak kajian-kajian agama, atau ikutan diskusi online, apalagi sekarang lagi marak diskusi daring yang diadakan berbagai komunitas dan organisasi, salah satunya Ikatan Pelajar Muhammadiyah diberbagai daerah. Pastinya hal ini akan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita, dimana kita masih mendapat asupan ilmu meski dirumah saja.
Dirumah Aja Tingkatkan Ilmu, Imun dan Iman
Libur sekolah pada bulan Ramadhan dengan dilakukannya kegiatan seperti pesantren kilat atau pondok Ramadhan lazim dilaksanakan, namun ditengah pandemi seperti saat ini, mari kita tetap bersama-sama melakukan kegiatan seperti tadarus dan ibadah lainnya dirumah. Sambil menanamkan kebiasaan di keluarga kita untuk beribadah dan mencari ilmu meskipun dari rumah, pastinya akan sama bermanfaatnya. Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض
“Sesungguhnya rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur’an, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi”. (HR. Ahmad, Ash-Shahihah No 3112).
Maka dari itu, meski kegiatan Ramadhan tidak dilaksanakan di sekolah karena untuk menjaga dan mencegah adanya penyebaran virus seperti sekarang ini, mari kita gunakan untuk menghiasi rumah kita dengan bacaan Al Qur’an. Mungkin di hari biasa kita sudah melakukannya, namun pastinya dengan dirumah aja akan lebih banyak waktu kita untuk membaca ayat-ayat Al Qur’an bersama keluarga, yang mungkin sebelumnya kita melakukannya di mushala, masjid, dan sekolah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
َ لَاتَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian pekuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah”. (HR. Muslim 780).
Semoga ujian dari Allah berupa virus corona ini segera berakhir, dan mari kita ikuti himbauan dari Pemerintah dan juga Pimpinan Pusat Muhammadiyah, agar penyebaran virus ini segera berhenti dan kehidupan kita kembali normal sebagaimana mestinya. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1441 H, mari kita manfaatkan momen dirumah aja dengan tetap produktif, kreatif, dan memperkuat dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah. Mari tetap menjaga kesehatan serta kebersihan diri dan lingkungan kita, agar kita terhindar dari penyakit ataupun virus.
*) Catatan
- Penulis adalah Hendra Hari Wahyudi alumni IRM tahun 2004-2005 asal Lamongan
- Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis.