IPM.OR.ID., JAKARTA – Tobacco Control Ikatan Pelajar Muhammadiyah (TC IPM) menggelar diskusi bertajuk ‘Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Suara Tolak Tembakau’ secara daring melalui Zoom Meeting dan siaran langsung Instagram, Rabu (5/11/2024).
Diskusi diawali sambutan dari National Project Coordinator (NPC) TC IPM Jowanda Harahap yang menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung gerakan anti-tembakau di Indonesia.
Jowanda mengungkapkan bahwa isu rokok bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada ekonomi, pendidikan, dan masa depan bangsa.
“Pelajar adalah bagian penting dari perubahan. Kita harus menjadi suara yang kuat untuk melawan industri rokok yang terus menargetkan generasi muda,” ujar Jowanda.
Jowanda juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam menyatukan suara pelajar di seluruh Indonesia untuk menolak rokok dan mempromosikan gaya hidup sehat.
Setelah sambutan berlangsung dilanjutkan paparan materi dari Project Manager TC IPM periode 2022-2023 Abid Mujaddid. Abid menyoroti upaya TC IPM dalam meningkatkan kesadaran bahaya tembakau di kalangan pelajar.
“Selama ini, TC IPM sudah banyak melakukan kampanye di sekolah-sekolah dan lingkungan pelajar. Penting bagi kita untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana rokok dapat merusak kehidupan kita dan orang-orang di sekitar kita,” ujar Abid.
Setelah itu dilanjut oleh narasumber kedua oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Bidang Kajian dan Dakwah Islam (KDI) Jauzi Sandiah yang menekankan bahwa menolak rokok adalah bagian dari menjaga kesehatan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.
“Kita diajarkan untuk menjaga tubuh dan jiwa yang sehat. Rokok jelas bertentangan dengan itu. Pelajar Muhammadiyah perlu menjadi contoh dalam mengedukasi teman-teman sebayanya dan masyarakat tentang pentingnya hidup tanpa rokok, kita tolak tembakau” kata Jauzi.
Sebagai penutup dari Project Manager TC IPM, Affan Fitrahman yang menyampaikan apresiasi terhadap dukungan dan antusiasme para pelajar yang turut berpartisipasi dalam diskusi ini. Affan menegaskan bahwa perjuangan melawan rokok harus terus diperjuangkan.
“Peran kita sebagai pelajar bukan hanya dalam belajar di kelas, tetapi juga dalam membangun kesadaran akan masalah-masalah sosial yang mempengaruhi masa depan bangsa,” jelas Affan.
Affan berharap diskusi ini dapat menjadi inspirasi bagi pelajar untuk terus konsisten dalam memperjuangkan Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari tembakau. *(am/yud)