Serba-Serbi Muktamar XXIII IPM, Begini Cerita Peserta Asal Jawa Barat

Serba-Serbi Muktamar XXIII IPM, Begini Cerita Peserta Asal Jawa Barat

BeritaJawa BaratMuktamar XXIIISumatera Utara
588 views
Tidak ada komentar
Serba-Serbi Muktamar XXIII IPM, Begini Cerita Peserta Asal Jawa Barat

[adinserter block=”1″]

Serba-Serbi Muktamar XXIII IPM, Begini Cerita Peserta Asal Jawa Barat

BeritaJawa BaratMuktamar XXIIISumatera Utara
588 views
Serba-Serbi Muktamar XXIII IPM, Begini Cerita Peserta Asal Jawa Barat
Serba-Serbi Muktamar XXIII IPM, Begini Cerita Peserta Asal Jawa Barat

IPM.OR.ID., Medan – Di dalam penyelenggaraan sebuah event, pasti ada banyak lika-liku kisah yang beraneka ragam. Tentunya, dalam event Muktamar IPM ke-23 kali ini memiliki banyak kejadian yang mengenakkan atau mungkin tidak. Begitulah yang diungkapkan oleh Adilla Tieky Indahsari Dermawan, peserta Muktamar asal Jawa Barat.

Pada Muktamar IPM yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara, kontingen Jawa Barat sampai dan berkumpul di bandara Kualanamu sekitar jam 22.00 WIB. Di Muktamar IPM ke-23 ini, IPM Jawa Barat memberangkatkan kader-kader dan juga gagasan terbaik mereka.

“Kami memberangkatkan kader terbaik, yakni pengurus pelajar Muhammadiyah sebanyak 87% dari kepesertaan yang seharusnya”, jelas Adilla, salah satu peserta asal Jawa Barat, Jum’at (18/08/23).

Adilla juga menjelaskan bahwa mereka membawa gagasan yang unik dan akan menjadi pembahasan fokus yang harus diketahui oleh pimpinan pusat dan pimpinan wilayah lain mengenai pedoman atau ketataorganisasian kepengurusan IPM di mesjid, kelurahan/desa, dan pesantren.

Adapun soal keberangkatan, Adilla menjelaskan bahwa tidak mudah untuk memberangkatkan peserta se-Jawa Barat menuju acara Muktamar IPM ke-23 .

“Tidak mudah memberangkatkan peserta daerah se-Jawa Barat, banyak problem yang mungkin menjadi dinamika kami, yang paling hectic adalah pemenuhan persyaratan administrasi daerah, kader yang belum terdata di myipm, lupa password myipm, dan lain sebagainya”, ungkap Adilla.

Selain itu, Adilla juga mengatakan bahwa mereka juga terkendala di tiket pesawat.

“Pembelian tiket pesawat yang tidak mudah karena kurangnya informasi. Namun semua itu menjadi pembelajaran bagi kami sehingga menghadapi Muktamar selanjutnya bukan hal yang bisa dianggap mudah seolah hanya tinggal bayar dan sukses,” ucap Adilla.

Terkait kesan dan pendapat tentang Muktamar tahun ini, Adilla merasa cukup puas terhadap panitia lokal, dia hanya sangat menyayangkan kendala di transportasi.

“Kesan dan pendapat kami, Muktamar ini kalau bukan karena cuaca, transportasi dan supir yang lama. Kami beri 8,25
dari 10 untuk Panlok. Tapi kami disediakan kipas portable jadi 8,5 deh”, ucap Adilla.

Di akhir wawancara, Adilla berharap kendala transportasi semoga tidak terulang lagi.

“Masukan mungkin lebih ke tim transportasi, tolong pastikan lebih dulu armada dan pengendaranya baru bisa
arahkan peserta atau dimanajemen gimana biar kita sama-sama tidak terganggu,” tutup Adilla. *(Syafa/Arief/da)

Peduli Iklim Bumi, Muktamar XXIII IPM Gelar Pawai Budaya di Medan
Besok! Presiden Jokowi Pastikan Datang ke Medan untuk Buka Muktamar XXIII IPM
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.