Dari tahun 1961 tepatnya pada tanggal 18 Juli Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) resmi lahir sebagai organisasi otonom dari persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan sebuah organisasi pelajar yang menjadi wadah aktualisasi diri bagi pelajar-pelajar Muhammadiyah yang berkiprah menjalankan misi sebagai agen perubahan, agen pembaharuan, serta menjadi awal dari sejarah peradaban.
Oleh karenanya, IPM bukan hanya sekedar organisasi pelajar yang hanya bicara pada persoalan struktural saja, namun secara arti luas merupakan bagian penting sebagai problem solver dalam gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar. Melalui banyak bidang yang dimiliki, IPM berkiprah dalam berbagai sektor dan lini serta turut andil dalam problem sosial yang merupakan bagian dari konteks pelajar masa kini.
Dalam pengertian lain, lebih dari itu Muhammadiyah memandang bahwa IPM menjadi salah satu organisasi otonom pertama dalam ruang lingkup pelajar yang menaungi usia paling dini dalam pergerakan ideologis Muhammadiyah. Haedar Nashir mengatakan bahwa dalam usia IPM yang sudah 62 tahun ini sudah berhasil menunjukkan prestasinya melalui banyak penghargaan-penghargaan sebagai organisasi terbaik di Indonesia maupun tingkat ASEAN sebagai organisasi pelajar dan masih banyak lainnya. Hal itu menjadi bukti bahwa eksistensi IPM dari masa ke masa menunjukkan adanya perkembangan yang inklusif dan berkemajuan.
62 tahun IPM di tempa, digodok, terbentur, terbentur akhirnya terbentuk menjadi organisasi yang matang dan selalu berbenah diri. Tidak menjadikan kadernya berada di belakang yang memiliki makna tertinggal, namun memposisikan dirinya sebagai kader yang selalu bergerak ke arah masa depan yang berkemajuan. Sehingga bukan tidak mungkin kedepan IPM akan mencapai bonus demografi nya yang lebih unggul, merdeka, dan lebih matang dari sudut manapun.
Milad ke-62 tahun IPM adalah sebuah momentum dimana para kader-kader persyarikatan utamanya kader IPM menyampaikan aspirasi dan ide gagasannya demi kemajuan ikatan tercinta ini. Segala sesuatu yang berada dalam ruang lingkup pelajar bahkan bukan saja pelajar Muhammadiyah merupakan bagian dari tantangan ke depan yang akan dihadapi dan tentu semakin besar.
IPM dengan segala potensinya bisa menghadapi dinamika-dinamika dalam organisasi dengan melakukan inovasi, kreasi dan pembaharuan di setiap ranah gerakannya. Berawal dari pemikiran yang melampaui batas atau Beyond The Limit dan kemampuan manajerial organisasi yang baik akan menentukan masa depan IPM akan seperti apa dan bagaimana. Semua kader IPM tentu berharap ikatan ini ke depan akan lebih Jaya lebih maju lebih progresif dan lebih Inklusif yang berkemajuan. Disamping itu tentu perlu disiapkan segala sesuatu yang menjadi indikator perubahan
sebuah pergerakan.
Bukan tentang siapa yang datang di awal namun siapa yang bertahan sampai akhir, nampaknya singkat namun kalimat ini mengandung makna yang mendalam dari militansi kader IPM. Terlebih dalam mengemban amanah dan tanggung jawab yang sudah diberikan oleh ikatan ini yang kemudian menjadi sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan dan dituntaskan dengan tidak menyalahi koridor atau peraturan dalam organisasi sehingga apa yang ditorehkan oleh kita sebagai kader IPM adalah sebuah kesuksesan dan menjadi catatan sejarah bahwa kita pernah menorehkan tinta emas melalui segala sesuatu yang pernah kita buat yang pernah kita gagas dan yang pernah kita lakukan.
Akhirnya resepsi milad IPM yang ke 62 tahun ini menjadi momentum penting bagi seluruh kader ikatan untuk berbenah, untuk introspeksi diri sejauh mana kita memberikan manfaat untuk ikatan bukan sejauh mana kita mendapat manfaat dari ikatan, sehingga apa yang kita lakukan benar-benar menjadi manifestasi sebuah gerakan inklusif yang berkemajuan melalui banyak program kerja – program kerjanya dan aksi-aksi nyatanya. Selamat milad Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang ke 62 tahun Semoga IPM selalu di hati karena yang di hati ada di IPM.
- Penulis adalah Joni Kurniawan, Ketua Umum PD IPM Ngawi, Jawa Timur 2021-2023. Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Seorang pemuda Jawa yang gemar berteman, berdiskusi, berkelana, dan minum anget” sembari membaca, menulis tipis-tipis. Kalian bisa terhubung melalui surel joningawiramah@gmail.com dan menengok cerita-ceritanya di instagram @joni_kurniawanae.
- Substansi tulisan sepenunya tanggungjawab penulis.