Catatan Sekolah Ekologi: Kritis Sejak dalam Pikiran

Catatan Sekolah Ekologi: Kritis Sejak dalam Pikiran

Opini
1K views
2 Komentar

[adinserter block=”1″]

Catatan Sekolah Ekologi: Kritis Sejak dalam Pikiran

Opini
1K views

Pada tanggal 18-20 Oktober 2019 merupakan saksi dalam sejarah perjalanan IPM yang sejak dilahirkan 1961 masih menopang sendi-sendi aktivitas pelajar, pada hari itu Sekolah Ekologi #1 dilaksanakan, ini menjadi langkah pembaharuan peradaban di tubuh IPM, agenda aksi yang sejak 4 tahun lalu sudah di nyatakan sah dalam forum tertinggi yaitu Muktamar 19 IPM di Samarinda dan Muktamar 21 IPM di Sidoarjo merupakan tempat dimana dilahirkanya gerakan ekologi yang menjadi agenda aksi secara menyeluruh di semua level pimpinan IPM.

Student Earth Generation menjelma menjadi agen-agen hijau pelajar yang tumbuh dan akan terus berproses secara berkelanjutan untuk membangun kekuatan pelajar yang mempunyai daya ekologis, S.E.G pada hari ini adalah spirit Greta Thunberg yang mempunyai konsiten dalam perjuangan hak-hak lingkungan hidup, sama hal nya dengan gerakan-gerakan petani yang menolak perampasan lahan mereka untuk eksploitasi lahan, gerakan IPM dalam sendi ekologi harus mempunyai kekuatan optimistik dan konsistensi dalam menjalankan roda ekologis, karena agensi ekologis harus mempunyai daya keimanan yang harus kuat untuk melawan terjangan ekspansi penjahat lingkungan.

Sekolah Ekologi #1

Ekspedisi literasi part 2 ini mempunyai misi khusus terkait dilematika keadaan alam semesta ini yang bermuara kepada kerusakan bumi yang sangat massif dikarenakan oleh tangan manusia, sekolah ekologi ini merupakan sejarah awal berdirinya madrasah berfikir kritis dalam perkembangan dan membangun hak-hak pelajar atas suara mereka tentang kerusakan lingkungan hidup yang terjadi, sekolah ini tidak seremonial belaka, melainkan PP IPM hari ini akan menebar benih-benih unggul yang nantinya akan siap di panen dan menjadi kader terbaik terutama fokus dalam menjalankan spirit ekologis di IPM.

Untuk pertama kalinya hari ini saya berhadapan dengan para kader yang hari ini mereka memendam kegelisahan atas kejahatan ekologis yang terjadi, saya pertama kali melihat para peserta yang kurang lebih 34 orang ini membuka pikiran saya bahwasanya kader IPM hari ini di usia sekolah menengah atas hingga perkuliahan mempunyai pendalaman ekologis yang sangat tinggi saya kira mereka hanya memperdebatkan soal tumblr dan plastik sampah, tetapi tidak, mereka hari ini sudah bergerak, mereka berpikir dalam dimensi yang lebih luas yaitu bentuk perlawanan dan bentuk kritikan terhadap para penjahat ekologis, bahkan sudah ada yang memanfaatkan daun untuk di jadikan kertas dan di perlombakan dengan skala yang luas.

Dalam kerangka berpikir peserta Sekolah Ekologi #1 ini, mereka membangun paradigma baru gerakan IPM bahwa Student Earth Generation tidak hanya bicara tentang memperbaharui, memakai kembali, ataupun mengolah kembali tetapi jauh dari hal ecological habit. Tetapi sudah mencapai pembedahan tentang siapa penjahat ekologis dan apa yang harus kita lakukan, hal ini menjadi modal utama bahwa paradigma ekologi di IPM untuk berkembang pesat atas dorongan intelektualitas para kader yang selama ini mereka pendam dalam diri. Kini harus diledakkan dan mengkaji lebih dalam melalui ekoliterasi sehingga suara pelajar adalah suara merdu nyayian alam, bukan suara sumbang yang selalu di telantarkan para penguasa.

Harapan Gerakan Ekologi di IPM

Nalar kritis menjadikan reading komprehensif kepada kader IPM semakain terasah ketajamannya, ada optimistis yang kuat terbangun dari tempat sederhana di pelatihan Sekolah Ekologi, melalui nilai optimis yang kuat ini menjadikan IPM harus lebih progresif dalam menjalankan roda agenda aksi terutama berfokus kepada gerakan ekologi, peserta Sekolah Ekologi #1 merupakan angkatan pertama yang seperti penulis sebut diawal tentang menjadi saksi sejarah peradaban IPM, bahkan antusiasme yang tinggi mulai dari pulau Sumatera, Kalimantan hingga Jawa mereka datang membawa segudang masalah tentang kerusakan dan kejahatan ekologis yang terjadi di daerah, isu kedaerahan ekologis adalah isu yang tidak banyak diketahui banyak orang, oleh sebab itu peranan agen-agen ekologis IPM yang hari ini sudah lulus mampu mengangat isu ekologis ini keatas permukaan. Tidak hanya itu saja tetap para lulusan ini mampu menggerakan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan tidak lupa tentang penerapan pola hidup ekologis yang tidak bisa dihilangkan.

Materi demi materi mereka lalui dengan antusiasme yang tinggi walau di hantui rasa kantuk yang menerpa tetapi tidak menyurutkan semangat para siswa dalam belajar, api kemarahan dan kegelisahan terhadap lingkungan menjadi pemicu terbakarnya semangat dalam membuat kerangkat berpikir dan mengimplementasian gerakan ini.

Spirit Awal
Kalau kata Bapak Eko Priyo Purnomo dari Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah, bahwa menjaga lingkungan adalah menjaga napas untuk anak cucu kita nanti, nafas panjang ini akan terhenti apabila generasi hari ini sama saja menjadi gererasi perusak dan menjadi penjahat ekologis.

Spirit awal merupakan satu tarikan napas yang panjang untuk memperpanjang umur bumi dan kita bisa memperlihatkan kepada anak cucu kita kelak tentan udara bersih, energi surgawi, flora dan fauna dan seluruh aspek ekosistem yang ada, besar harapan dari seluruh pejuang ekologis Muhammadiyah yang sejak dini kita sudah memluai gerakan baru ini, melalui Lembaga Lingkungan Hidup PP IPM nafas gerakan lingkungan akan terus panjang dan tidak akan berhenti karena suara pelajar adalah suara masa depan.

*Catatan 

Penulis adalah Al Bawi anggota Bidang Pengkajian Pengetahuan PP IPM 2018-2020

• Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis.

 

Sekolah Ekologi Latih Kemampuan Ekoliterasi Peserta
 PKTM PC IPM Ciputat : Membentuk Kader kritis untuk IPM di Masa Depan
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

2 Komentar. Leave new

  • Dari beberapa tulisan penulis yang terbit, masih banyak kesalahan dalam pengetikan (typo). Mohon diperbaiki lagi, terkadang bisa mengubah maksud tulisan. Terima kasih.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.