Perkenalkan; Gerakan Pelajar Berdaulat

Perkenalkan; Gerakan Pelajar Berdaulat

Opini
1K views
1 Komentar

[adinserter block=”1″]

Perkenalkan; Gerakan Pelajar Berdaulat

Opini
1K views

Pelajar berkemajuan adalah sebuah konsep besar dalam tubuh IPM yang hadir bersamaan dengan paradigma perkaderan era SPI kuning. Gerakan ini hadir dengan semangat menyongsong gerakan pencerahan untuk Indonesia berkemajuan yang diusung oleh Muhammadiyah. Kini, gerakan pelajar berkemajuan yang dipilih oleh IPM pada 2014 lalu terbukti sesuai dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, mencengangkan, dan penuh disrupsi.

Frasa “pelajar berkemajuan” memang keren, mudah dihafal, dan elegan saat didengungkan dalam setiap agenda IPM dari pusat hingga akar-rumput. Namun tidak pernah ada gambaran jelas hingga ranah teknis yang konsisten menarasikan “apa dan bagaimana gerakan pelajar berkemajuan itu”.

Menjawab kegelisahan tersebut, PW IPM DI Yogyakarta pasca-Musywil XX awal 2019 silam mencoba terobosan yang berani. PW IPM DIY mengusung sebuah tema besar sekaligus gerakan yang menjembatani konsep “pelajar berkemajuan” dengan keadaan pelajar di DI Yogyakarta maupun Indonesia. Gerakan tersebut dinamakan Gerakan Pelajar Berdaulat.

Gerakan pelajar berdaulat memuat nilai-nilai kemandirian pelajar dalam arti luas. Gerakan ini memiliki komponen berupa penguatan ideologi, keadilan gender, griya komunitas, dan media. Keempat komponen tersebut menjadi satu kesatuan sebagai pilar-pilar gerakan pelajar berdaulat.

 

Penguatan Ideologi

Anggota dan kader IPM yang merupakan generasi Z hidup di bersama pemuda dengan corak kesalehan hibrida (Khoirudin dalam IBTimes.id, 8/10/2018). Corak keberagamaan yang bisa disebut dengan keislaman gado-gado ini memposisikan ragam paham keislaman bercampur-baur menjadi satu. Percampuran tersebut memanfaatkan internet sebagai media utamanya, membuat apa yang dianut oleh anak muda sangat mungkin terpapar paham radikal maupun liberal.

Karena itu, ideologi Muhammadiyah menjadi penting untuk didalami, kemudian dijaga dengan strategi yang tepat. Karena ideologi Muhammadiyah itu otentik dan moderat. Tauhid yang murni dengan pemahaman fikih manhaj Muhammadiyah menerima perbedaan sekaligus menjaga karakternya sebagai ummatan wasathan dalam perjuangan amar ma’ruf nahi munkar dengan prinsip rahmatan lil ‘alamin.

Ideologi ini yang kerap terlupakan ini perlu dirawat kembali. Menjadi pilar penting pelajar berdaulat agar arah dan motivasi yang diusung jelas dan berpihak pada Islam yang berkemajuan.

 

Keadilan Gender

Tren pemahaman Islam masa kini yang banyak mempengaruhi kader IPM masih terjebak dalam pandangan bahwa laki-laki lebih superior dibanding perempuan. Bahwa hanya laki-laki yang berhak memimpin karena keistimewaan di dalam dirinya. Sedangkan perempuan selalu berada di belakang laki-laki. Pandangan menempatkan laki-laki di atas perempuan ini secara singkat disebut sebagai budaya patriarki.

Padahal, Muhammadiyah memiliki sikap yang jelas tentang gender. Muhammadiyah berpandangan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki potensi yang sama. Bahwa perempuan dapat memimpin–selain menjadi imam salat, tentunya. Dan bahwa pandangan patriarki serupa dengan menganggap perempuan adalah makhluk yang tidak seistimewa laki-laki. Pandangan yang penuh ketidakadilan ini perlu diakhiri.

Keadilan gender yang dipahami secara utuh menjadi pilar selanjutnya dari gerakan pelajar berdaulat. Agar memastikan baik pelajar perempuan maupun laki-laki memiliki ruang yang sama untuk berkreasi, bergerak menyalurkan potensi sebaik mungkin.

 

Griya Komunitas

Perubahan di era revolusi industri 4.0 tidak terbatas pada kemajuan teknologi. Disrupsi juga terjadi pada semangat generasi muda yang lebih anti-struktur. Keadaan ini memberikan tantangan tersendiri bagi IPM sebagai sebuah organisasi dengan struktur yang dituntut untuk lebih fleksibel, instan, responsif, dan inklusif. Namun, struktur IPM tidak mampu menjawab tantangan tersebut, maka komunitas hadir sebagai perpanjangan tangan IPM untuk menjawab tantangan era kekinian tersebut.

Komunitas dalam payung gerakan pelajar berdaulat dapat berupa komunitas utuh yang sepenuhnya anti-struktur. Namun dapat pula berbentuk lembaga yang bersifat semi-struktur. Komunitas ini menjadi rumah besar bagi pelajar DIY untuk tetap berkarya dan memutus sekat-sekat tingkatan pimpinan. Namun perlu diakui bahwa komunitas belum sepenuhnya dapat diaplikasikan dalam tubuh IPM, sehingga nilai-nilai dari komunitas berupa gerakan anak muda yang diterapkan.

Secara teknis komunitas diarahkan pada bahasan tentang ekologi, karena perubahan iklim terus terjadi dengan laju yang mengkhawatirkan. Pemanasan global menjadi ancaman nyata. Bumi yang makin menua ini didera krisis, berkali-kali suhu udara melewati rekor tertinggi dan rangkaian bencana mengiringi. Karena itu, prinsip hidup ramah ekologi perlu mengakar kuat dalam diri pelajar untuk menjamin keberlanjutan kehidupan manusia.

Selain itu, kewirausahaan pelajar juga didorong perkembangannya. Kewirausahaan tidak terbatas pada upaya fundraising, melainkan juga mewadahi kreativitas pelajar DIY dalam arti luas. Kelahiran bidang pengembangan kreativitas dan kewirausahaan pun ditargetkan untuk berkontribusi positif terhadap masa depan kreativitas maupun kewirausahaan di tubuh IPM.

 

Media

Dunia berubah cepat karena teknologi informasi. Begitupun seluruh sendi kehidupan di Indonesia maupun dunia. Namun, Muhammadiyah dan IPM belum bisa menyesuaikan ritme perubahan tersebut hingga detik ini. Adalah benar bahwa Muhammadiyah dan IPM itu besar dengan segala aktivitasnya, namun kesadaran bermedia yang masih dangkal membuat keadaan tersebut seolah tak berarti.

Sehingga, dalam dunia yang berubah, pandangan IPM terhadap teknologi informasi harus berubah pula. Jika dahulu media menjadi bagian dari humas yang disepelekan, kini media menjadi inti gerakan. Media sosial dan aktivitas dalam jaringan internet adalah wajah, bahkan jiwa IPM itu sendiri.

Kesadaran bermedia pun harus berkembang lebih cepat. Tidak sebatas tahu, paham, dan menyebarkan kebaikan melainkan jauh ke depan. Media kini menjadi jalur penguasaan narasi yang sangat dibutuhkan IPM dan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah. Sehingga, penguasaan media mendesak untuk dilakukan, dengan strategi sebaik-baiknya, dalam memperkuat narasi besar pelajar berkemajuan untuk kedaulatan pelajar.

Empat pilar pelajar berdaulat ini diterapkan secara simultan hingga menjadi ruh aktivitas keseharian PW IPM DIY. Gerakan ini dalam perjalanannya didukung pula oleh sokongan keilmuan dan keterampilan berlandaskan akhlak mulia. Kemudian dilengkapi dengan sinergi bersama IPM se-DIY sehingga cita rasa kolaborasi sebagai inti dari generasi berkemajuan—yang ditegaskan oleh PP IPM dalam Tanfidz Muktamar XX IPM (2016)—juga terasa dalam gerakan ini.

Partisipasi pelajar begitu penting dalam gerakan pelajar berdaulat, sehingga gerakan ini mensyaratkan IPM untuk makin terbuka ke banyak pihak. Tidak terbatas dalam institusi pendidikan Muhammadiyah, tidak pula sekadar mengakomodasi pimpinan, melainkan pelajar secara keseluruhan. Dengan demikian, empat pilar pelajar berdaulat selain menjadi prinsip juga menjadi wadah mengapresiasi potensi pelajar seluas-luasnya.

Syahdan, agar tidak berhenti pada retorika, gerakan pelajar berdaulat perlu dimatangkan, dipraktikkan, dan disebarkan seluas-luasnya. Upaya ini ditegaskan dalam Pelatihan Kader Taruna Melati 3 PW IPM DIY pada 12-17 Januari mendatang yang mengusung tema konkret namun penuh optimisme, “Membumikan Aksiologi Pelajar Berdaulat”.

 

*) Catatan

  • Penulis adalah Nabhan Mudrik Alyaum. Ketua PW IPM DI Yogyakarta Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan. Fasilitator Taruna Melati 3 DIY Tahun 2020.
  • Penulis dapat dihubungi via naban.mudrik@gmail.com
  • Substansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis
KONPICAB Perkuat Langkah Gerak IPM Pamulang
Laksanakan instruksi, IPM Lamongan Gerak Cepat Gelar Galang Dana Banjir Jabodetabek
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

1 Komentar. Leave new

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.