IPM.OR.ID., LEBAK – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan program dan pengembangan kapasitas kader, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Banten sukses melaksanakan Pelatihan Fasilitator Pendamping (PFP) 1 pada Sabtu-Minggu (22-23/2/2025) di SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Tujuan dan Harapan dari Pelatihan
Pelatihan Fasilitator Pendamping 1 ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendampingan dalam program-program IPM di seluruh daerah. Kegiatan ini dirancang untuk memperluas pengetahuan peserta, khususnya dalam aspek monitoring, evaluasi, serta teknik pendampingan yang efektif.
Ketua Pelaksana PFP 1, Muhamad Ramaditya Rizky Anugrah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan untuk memperkuat kompetensi para fasilitator pendamping. Ia berharap agar para peserta pelatihan dapat memperoleh keterampilan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas program yang dijalankan.
“Melalui pelatihan ini, kita berharap peserta dapat mempersiapkan dan menyelenggarakan pelatihan di tingkat pimpinan masing-masing, serta dapat memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program secara efektif. Diharapkan juga dapat memberikan pendampingan yang lebih maksimal kepada peserta dalam setiap program yang dilaksanakan,” ujar Ramaditya.
Materi Pelatihan yang Diberikan
Pelatihan PFP 1 kali ini mengangkat lima materi utama yang disampaikan oleh berbagai narasumber berkompeten. Materi pertama, yakni gamifikasi, dibawakan oleh Nabila Ulima Adinta, yang merupakan anggota Bidang PIP PP IPM. Gamifikasi merupakan teknik yang dapat diterapkan dalam sebuah pelatihan untuk membuat kegiatan lebih interaktif dan menarik.
Materi kedua tentang Kefasilitatoran dan Kode Etik disampaikan oleh Widhiashafiz, Ketua Umum PW IPM Banten. Di sini, para peserta dibekali dengan prinsip-prinsip dasar kefasilitatoran yang efektif dan kode etik yang harus dipatuhi dalam menjalankan peran sebagai fasilitator.
Selanjutnya, Widhiashafiz juga memberikan pemahaman tentang TM 1 dan TM 2 Menurut SPI, yang berkaitan pelaksanaan program. Kemudian, materi Monitoring dan Evaluasi dipaparkan oleh Muhammad Riza, Wakil Bendahara Umum PW IPM Banten, yang mengupas berbagai teknik dalam memantau dan mengevaluasi program secara berkesinambungan untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutannya.
Materi terakhir Pendampingan disampaikan oleh Muhammad Ramaditya Rizky Anugrah yang memberikan penekanan pada pentingnya keterampilan dalam memberikan dukungan dan bimbingan kepada peserta dengan penuh perhatian dan kesabaran.
Dampak Positif yang Diharapkan
Ramaditya berharap pelatihan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja para pendamping di masing-masing pimpinan.
“Kami berharap agar pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan ini bisa langsung diterapkan di lapangan, sehingga setiap program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Ramaditya juga menekankan pentingnya pelatihan ini untuk memperkuat kolaborasi antara fasilitator pendamping di berbagai daerah. Hal ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih baik dalam menjalankan program-program dan membawa dampak positif yang lebih besar bagi para pelajar.
Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, diharapkan kualitas pelaksanaan program di Banten semakin meningkat, serta mempererat kerja sama dan koordinasi antar pimpinan dan pendamping program di seluruh daerah. *(Sayida)
