IPM.OR.ID, PONTIANAK- Seribu Pelajar banjiri Pendopo Gubernur di Kota Khatulistiwa, pagi tadi (15/11/2019). Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, turut merasakan euforia kemeriahan Tanwir IPM 2019.

“Ada tiga hal yang akan saya berikan secara singkat,” jelas Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah pada sambutannya.

Pertama, November menjadi bulan Tanwir bagi organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah. Minggu kemarin (8-10/11/2019) Tanwir Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah dan Tanwir Pimpinan Pusat Aisyiyah, besok (16-18/11/2019). Saat ini, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammasiyah.

“Selamat Adik-adik IPM, ini menjadi bukti sebagai salah satu ortom Muhammadiyah. IPM memiliki kiprah dan dinamika serta prestasi yang sangat membanggakan,” jelasnya.

Kedua, baru kali ini tema Tanwir berbahasa Inggris. Muhammadiyah saja masih berbahasa Indonesia. Dengan tema “Hope, Shines, Here”. Ia merasa sangat menjanjikan.

“Semoga harapan besar itu bisa mulai tercermin dan mulai terlihat, dari diselenggarakannya sidang tanwir di pontianak kalimantan barat ini,” harapnya

Ia juga menegaskan IPM harus menjadi problem solver.

“Organisasi yang menyelesaikan masalah. banyak terjadi, organisasi dari kelahirannya sudah untuk membuat masalah,” tegasnya.

Ketiga, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi capaian yg diraih IPM.

“IPM tidak hanya sebagai salah satu dari organisasi yang menjadi terbaik di Indonesia. Namun, alhamdulillah IPM berturut-turut menjadi organisasi terbaik se- Asia tenggara.

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu bangga dengan militansi kader IPM. “Salah satu dari sekian banyak kelebihan IPM, pada militansi dan keteguhan ideologinya. Sehingga, kalau pimpinan itu melalui tahapan di IPM, jangan diragukan ke muhammadiyahannya dan ke indonesiaaanya,” ucapnya dengan bangga.

Sesuai dengan Mars IPM yg dinyanyikan bersama, lanjutnya, kader IPM senantiasa tidak hanya bersatu menjalin ukhuwah, tetapi selalu siap sedia untuk umat dan bangsa.

“senantiasa menyiapkan diri, cara IPM tampil sebagai kader-kader yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan, tidak hanya di internal kepemimpinan persyarikatan muhammadiyah namun juga nasional,” ujarnya.

Ia juga berharap, kader IPM yg sudah waktunya sesuai dengan profesi masing-masing tampil dalam tampuk kepemimpinan nasional.

“inilah makna penting dari tema ini begitu mendunia,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti juga menyampaikan permintaan maaf dari Ketua Umum PP Muhammadiya yang berhalangan hadir.

“Beliau tidak bisa hadir, karena ada Ketua PP Muhammadiyah sedang sakit, Pak Yunahar Ilyas di RSUP. Sardjito Yogyakarta. Mohon doanya adik-adik,” ungkapnya. *(anf)