IPM.OR.ID, Pontianak – Pemerintah tidak perlu sungkan untuk membantu Pelajar Muhammadiyah, menurut hasil penelitian World Bank, menginvetasikan 1 dolar untuk pendidikan moral anak, akan menuai 17 dolar pada 5 tahun kedepan. Pernyataan berikut disampaikan Hafizh Syafa’aturrahman Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada pembukaan Tanwir IPM 2019 di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat.
“Tidak usah sungkan, dan tak perlu dipertanyakan kiprah IPM. IPM sudah menjadi organisasi terbaik tingkat Indonesia hingga Asia Tenggara. Bahkan saat ini kita sudah memasuki gerakan Internasional,” jelasnya, Jumat (15/11/2019).
Tantangan besar IPM saat ini adalah menyambut Bonus Demografi. IPM mempersiapkan sumber daya yang unggul, seperti memupuk jiwa kreatif, kritis dan juga komunikatif. Bahkan PP IPM sudah membuat Rumah Kreatif Pelajar yang merupakan sebuah wadah besar, untuk mengoptimalkan karakter Pelajar Muhammadiyan. Tentu, dengan gerakan maupun isu Internasional.
Hafizh menjelaskan gerakan yang sedang di fokuskan IPM yakni jihad literasi, lingkungan, kemandirian, dan pelajar sehat.
“Jihad literasi, bukan hanya fokus dengan kebodohan membaca dan menulis. Jihad literasi sudah mentranformasikan pada pemikiran kritis,” jelasnya.
Isu Lingkungan, PP IPM pada pembukaan Tanwir IPM 2019 launching buku Ekologi dan Student Earth Generation (SEG). Dilanjut dengan Launching Tobacco Control IPM. Kemandirian Pelajar, Ia menyatakan saat Rakernas, (22/3/2019) di Palembang sudah launching saudagar pelajar.
“Pelajar bisa mandiri dan berdikari, berdiri sendiri diatas kakinya untuk kemandirian didepannya,” tegasnya.
Hfizh menegaskan kembali kepada aparatur negara, tidak perlu risau dalam mengahdapi permasalahan moral yang hadir di Indonesia. IPM siap menjadi sumber daya manusia yang unggul dan mencerahkan. *(anf)
