Nashir Efendi: Pelajar Paling Mempunyai Otoritas dalam Mengembangkan Teknologi

Nashir Efendi: Pelajar Paling Mempunyai Otoritas dalam Mengembangkan Teknologi

BeritaPP IPM
641 views
Tidak ada komentar
Nashir Efendi : Pelajar Paling Mempunyai Otoritas Dalam Mengembangkan Teknologi

[adinserter block=”1″]

Nashir Efendi: Pelajar Paling Mempunyai Otoritas dalam Mengembangkan Teknologi

BeritaPP IPM
641 views
Nashir Efendi : Pelajar Paling Mempunyai Otoritas Dalam Mengembangkan Teknologi
Nashir Efendi : Pelajar Paling Mempunyai Otoritas Dalam Mengembangkan Teknologi

IPM.OR.ID., JAKARTA – Melalui Bidang Teknologi dan Informasi, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengadakan kegiatan Intech Talk pada Senin (26/6/2023) di Aula Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta dalam upaya peningkatan pencerdasan mengenai pencegahan berita palsu khususnya di kalangan pelajar.

Kegiatan kali ini dihadiri oleh Widodo Muktiyo (Staff Ahli Kominfo), Makroen Sanjaya (Direktur TvMu & Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah), Faiz Rafdhi (Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah Jakarta), Nashir Efendi (Ketua Umum PP IPM), dan Pimpinan IPM se-DKI Jakarta.

Mengawali kegiatan tersebut, Ketua Umum PP IPM Nashir Efendi menyampaikan bahwa kegiatan kali ini adalah program dari Bidang Teknologi dan Informasi yang merupakan bidang baru pada Pasca Muktamar 2022 di Purwokerto. Bidang ini memiliki tugas dan amanah dalam rangka mengemban isu-isu berkaitan dengan teknologi, isu-isu keamanan data, dan kecerdasan buatan.

“Jika teman-teman menjadi korban kejahatan dunia maya, bidang teknologi informasi hadir untuk itu. Bidang ini penting di era sekarang yang tidak ada kepastian dalam rangka kita sebagai pasukan muhammadiyah,” ujar Nashir.

Nashir melanjutkan jika usia pelajar adalah usia-usia yang dianggap paling relevan sekaligus paling mempunyai otoritas dalam mengembangkan teknologi karena memiliki kecakapan yang luar biasa. 

Lebih lanjut, Nashir mengatakan dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang lebih banyak menjelaskan tentang bagaimana kita berpikir, mendayagunakan akal, dan bernalar daripada ayat yang menjelaskan mengenai fikih.

Berdasarkan riset Microsoft yang mengukur tingkat kesopanan pengguna internet sepanjang 2020. Hasilnya, Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Bagaimana mungkin negara yang mempunyai nilai pancasila bisa dikatakan tidak sopan di media sosial? inilah fakta yang harus diterima karena fakta itu juga dapat dirasakan pada keseharian dalam media sosial.

“Maka IPM harus lahir dengan dunia alternatifnya untuk menjalankan berbagai hal persoalan yang tentu membutuhkan pemikiran ketiga agar negeri kita tidak hanya diisi oleh hitam atau putih, merah atau kuning karena masih ada banyak varian yang dapat menyatukan kita semua,” ucap Nashir.

Dengan kegiatan ini, berharap para narasumber dapat memberikan dorongan-dorongan positif serta pencerahan bagaimana kiat-kiat dan peran IPM dalam menghadapi era kecerdasan buatan, keamanan data, misinformasi, dan disinformasi dalam konteks pelajar. *(Sayida)

 

PP IPM Selenggarakan Intech Talk Demi Cetak Pelajar Anti-Hoaks
Widodo Muktiyo: Faktanya Berita Bohong yang Beredaran di Media Sosial 90,30% disengaja
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.