IPM.OR.ID, TEGAL- Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menggelar Musyawarah Wilayah IPM Jawa Tengah XXIII di Pendopo Amangkurat Pemerintahan Daerah Kabupaten, Jumat (1 /3). Bupati Tegal Umi Azizah dalam sambutannya meyakini bahwa IPM merupakan wadah evaluasi dan ajang bertukar pikiran, berbagi pengalaman serta bermuhasabah tentang kinerja organisasi kedepan.
“Dari IPM harus mampu mencetak generasi baik, generasi milenial yang anti hoax, anti fitnah yang berpedoman pada Pancasila,” kata Umi saat membuka acara.
Fenomena revolusi industri 4.0 ini, lanjutnya telah merubah mindset serta pola pikir masyarakat, terutamanya generasi milenial yang menjadi eksponensial, sangat terbuka, real time dan on demand. Hal itu dihadapkan dengan generasi kolonial atau pribadi yang masih berpikiran linier. Umi menganjurkan perlu adanya perubahan dengan mencetak kader-kader dan generasi yang berpendidikan, yang selalu berbuat baik, berbicara baik, berpikiran positif dan berakhlakul karimah.
“Saya meyakini Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi islam terbesar cukup berhasil dalam mendisrupsi diri, mewujudkan amal usahanya disegala bidang kehidupan. Hal ini tentunya, tidak terlepas dari pola kader IPM ini,” ujar Umi.
Agar dapat menjadi generasi yang baik, Umi menitip pesan untuk menanamkan mindset sukses, menanamkan motivasi berprestasi serta selalu mematuhi proses belajar pada era milenial sekarang ini. “Yang keren bukanlah anak muda yang banyak gaya, tetapi anak muda yang mempunyai karya,” lugasnya.
Kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafizh Syafa’aturrahman mengapresiasi kiprah PW IPM Jawa Tengah. “Ini memang perlu dioptimalisasikan sebagaimana juga Muktamar, bagaimana strategi komunitas kreatif, dan otomatis ini ada kolaborasi,” katanya.
Musywil yang mengusung tema “Optimalisasi Gerakan Keilmuan, Mendorong Karya Nyata Menuju Pelajar Jawa Tengah Berkemajuan” berjalan sukses, lanjutnya, semoga dari sini muncul ide, gagasan yang inovatif untuk modal pergerakan pelajar se-Indonesia.
Ketua IPM Jawa Tengah, Ahmad Basyirudin juga berpesan ini menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi antar pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah yang akan menghasilkan karya nyata. Bukan hanya menggantikan nahkoda lama, tetapi memunculkan ide dan gagasan baru dari pelajar IPM yang terpelajar. *(Hendra)