IPM.OR.ID, YOGYAKARTA– Bahrul Ulum, Ketua Umum Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta terpilih menjadi peserta dalam program Kennedy Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program di Amerika Serikat (AS), selama kurang lebih satu tahun dari bulan Agustus 2019 hingga Juni 2020. Sebagai informasi, program ini diselenggarakan dan disponsori secara penuh oleh Departemen Luar Negeri AS dan bekerjasama dengan Yayasan Bina Antarbudaya di Indonesia.
Arul– sapaan akrabnya, ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp tak bisa menahan perasaan bahagianya ketika dinyatakan lolos. “Alhamdulillah, senang sekali rasanya bisa lolos dalam program ini, mengingat ketika seleksi ada banyak sekali tahapan yang harus dilalui serta ada ribuan yang mendaftar. Bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk menimba ilmu di negeri orang dengan pengalaman baru,” ungkapnya dengan penuh syukur.
Kemudian, siswa yang saat ini masih duduk di kelas XI IPA 3 di MA Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta ini juga menceritakan proses seleksi hingga dia lolos.
“Jadi, di tahap pertama, sekitar di bulan Februari 2018, dimulai dengan pengisian biodata secara daring. Kemudian, lanjut ke tahap kedua, yaitu tes wawancara kepribadian dan bahasa Inggris beserta dinamika di kelompok ibu kota madya, yaitu di chapter Semarang tempat seleksi yang saya pilih. Alhamdulillah, bisa lolos tahap kedua dan termasuk dari 90 pendaftar yang juga lolos dari tahap ini. Selanjutnya berangkat ke Jakarta untuk seleksi nasional, Desember kemarin. Di tahap Nasional ini, kita dites lagi kemampuan berbahasa Inggris kami dengan native speaker beserta dengan Tes Potensial Akademik (TPA) selama tiga hari, Alhamdulillah-nya lagi, saya bisa lanjut ke tahap internasional, yaitu seleksi kelengkapan berkas dan penempatan untuk saya selama kurang lebih satu tahun di AS. Begitu juga dengan proses pembuatan visa, perbaikan berkas, dan masih banyak lagi. Doakan semoga bisa lancar hingga keberangkatan,” jelasnya.
Lazimnya sebuah program pertukaran pelajar, pastinya sudah ada agenda yang dipersiapkan oleh para peserta. Hal tersebut sudah dipersiapkan oleh Arul sendiri. “Di AS, selama satu tahun kita harus bisa berbaur dengan teman-teman siswa di high school (SMA) di sana, belajar kebudayaan Amerika, mengasah skill kepemimpinan dan yang terpenting bisa membangun ‘jembatan’ antara masyarakat AS dengan Indonesia sekaligus mengedukasi dan mensosialisasikan budaya/kultur masyarakat Indonesia kepada masyarakat AS di sana,” ujarnya dengan antusias.
Tak lupa juga, Arul menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang ikut membantunya, “Terima kasih kepada Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta sebagai kawah candradimuka bagi saya selama lima tahun ditambah juga pengalaman berharga selama berkecimpung di PR IPM Mu’allimin, dua tempat tersebut mempunyai andil yang besar untuk membantu saya berproses hingga bisa sampai sini. Tak lupa, saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman ipmawan yang lain serta para ustad hingga jajaran direksi di Mu’allimin dan yang terpenting kepada keluarga yang selalu mendukung saya di setiap keadaan,” ucapnya.
Selain itu, Arul juga berpesan kepada kawan-kawan pelajar yang lain untuk bisa menyadari potensi yang dimiliki dan bisa memanfaatkan potensi tersebut untuk dapat memberikan energi positif kepada lingkungan sekitar serta menginspirasi orang lain. (dzik/adinta)