Jadi Wadah Belajar, PKTMU Batch 2 Diharapkan Tidak Jadi Ajang Politis

Jadi Wadah Belajar, PKTMU Batch 2 Diharapkan Tidak Jadi Ajang Politis

BeritaPKTMUPP IPMSulawesi Tenggara
355 views
Tidak ada komentar
Jadi Wadah Belajar, PKTMU Batch 2 diharapkan Tidak Jadi Ajang Politis

Jadi Wadah Belajar, PKTMU Batch 2 Diharapkan Tidak Jadi Ajang Politis

BeritaPKTMUPP IPMSulawesi Tenggara
355 views
Jadi Wadah Belajar, PKTMU Batch 2 diharapkan Tidak Jadi Ajang Politis
Jadi Wadah Belajar, PKTMU Batch 2 diharapkan Tidak Jadi Ajang Politis

IPM.OR.ID., KENDARI – Pelatihan Kader Taruna Melati Utama Batch 2 pada periode 2023-2025 resmi dibuka di Universitas Muhammadiyah Kendari, pada Kamis (8/8/2024). Selain menjadi Opening Ceremony dari PKTMU, kegiatan ini juga membuka kegiatan Regional Meeting se-Indonesia Timur dan Lokakarya Reformasi Perkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Dengan mengambil tema “Resilient Leadership: Navigating Challanges, Shaping the Future”, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengharapkan kegiatan ini dapat memperkuat kepemimpinan dan perkaderan di IPM.

Ketua Umum PP IPM Riandy Prawita sendiri berharap agar kegiatan PKTMU ini tidak dijadikan ajang politis untuk maju di Muktamar karena menurutnya kegiatan PKTMU seharusnya dijadikan sebagai wadah belajar untuk menjadi kader yang berdampak.

“Yang menjadikan PKTMU istimewa adalah hanya 0,0001% kader dari 3 juta kader yang bisa mengikuti PKTMU ini. Maka, 30 orang yang hadir sekarang ini adalah representasi kader terbaik Pelajar Muhammadiyah. Kita harus membuang jauh pikiran bahwa PKTMU dibuat  untuk maju ke PP IPM. Justru yang diharapkan dari kegiatan ini adalah menghasilkan kader yang berdampak,” kata Riandy.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Tenggara Musadar Mappasomba, Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Amar Ahmad, Sekretaris Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Azaki Khoirudin, dan Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Asrun Lio.

Wakil Ketua PWM Sulawesi Tenggara Musadar Mappasomba memulai sambutannya dengan memantik semangat kader IPM yang hadir pada pagi itu dengan kisah presiden Indonesia, seperti Jokowi dan SBY. Musadar menyebut bahwa kedua tokoh itu tidak pernah terpikir ketika mereka muda akan menjadi orang yang ada di pucuk pimpinan Republik Indonesia.

“Tidak ada yang mustahil kalau kalian suatu saat akan menjadi pemimpin di republik ini. Ditunggu tangan-tangan yang cerdas, terampil, dan akhlak yang paripurna, dari kader-kader IPM untuk suatu saat memimpin bangsa meraih kesejahteraan,” ujar Musadar.

Sementara itu, Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Kemenpora Amar Ahmad mengingatkan kader-kader IPM untuk mampu memanfaatkan waktu dengan baik.

“Kita berharap IPM ke depan tidak hanya melahirkan insan-insan yang berilmu, tetapi juga insan yang berakhlakul karimah, yang tentu mampu menggunakan waktu dengan baik, meskipun ada dalam pelatihan, pendidikan, tetapi rutinitas ibadahnya jangan dilupakan. Jangan sampai ketinggian ilmu membuat kita lupa dengan ibadah yang dilakukan,” ucap Amar.

Sekretaris MPKSDI PP Muhammadiyah Azaki Khoirudin yang mewakili Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto menyampaikan pandangan Agung mengenai perkaderan Muhammadiyah yang puluhan tahun ini dinilai terlalu berorientasi ke dalam. 

“Perkaderan-perkaderan di Muhammadiyah yang formal ke depan perlu diarahkan pada orientasi berbasis pada kebutuhan masyarakat, bagaimana perkaderan tidak hanya berhenti pada saat pelatihan formal, tetapi bisa berdiaspora setelah pelatihan, sehingga perkaderan yang dibutuhkan saat ini adalah perkaderan yang berdampak,” tutur Azaki.

Lebih lanjut, Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengajak kader-kader IPM untuk menjadi calon pemimpin yang bisa berdampak dan menghadapi tantangan di era disrupsi.

“Untuk itu di era disrupsi yang penuh dengan tantangan ini kalian sebagai calon pemimpin harus bisa menjadi pihak yang mengatasi. Kepemimpinan bukan hanya posisi saja, tetapi juga tanggung jawab moral untuk memajukan orang-orang yang dipimpinnya,” ucap Asrun.

Kegiatan PKTMU yang dilangsungkan sejak Kamis sampai Jumat (8-16/8/22024) ini dilaksanakan di Athaya, Kendari Sulawesi Tenggara. Setelah itu kegiatan dilanjut dengan Regional Meeting IPM se-Indonesia Timur dan Lokakarya Reformasi Perkaderan IPM pada Sabtu hingga Senin (17-19/8/2024) di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. *(yud)

Bangun Kolaborasi dengan Lembaga Negara, PP IPM Kunjungi BPKN RI
Jokowi Legalkan Seks Bebas, IPM Banten Tolak PP Nomor 28 Pasal 103 Ayat (4) “e”
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.