Gandeng Madani International Film Festival, PP IPM Gelar Pemutaran Film Pendek

Gandeng Madani International Film Festival, PP IPM Gelar Pemutaran Film Pendek

BeritaJakartaPP IPM
975 views
Tidak ada komentar
Gandeng Madani International Film Festival, PP IPM Gelar Pemutaran Film Pendek

Gandeng Madani International Film Festival, PP IPM Gelar Pemutaran Film Pendek

BeritaJakartaPP IPM
975 views
Gandeng Madani International Film Festival, PP IPM Gelar Pemutaran Film Pendek
Gandeng Madani International Film Festival, PP IPM Gelar Pemutaran Film Pendek

IPM.OR.ID., JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Bidang Seni dan Budaya bekerjasama dengan Madani International Film Festival (IFF) 2023 mengadakan pemutaran film pendek yang diadakan pada Minggu, (08/10/2023) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Pemutaran film pendek tersebut mengangkat tema Buhul yang berarti simpul atau ikatan. 

Melalui kerjasama ini, Bidang Seni dan Budaya PP IPM ingin membangun komunikasi jaringan eksternal serta memberikan pengalaman kegiatan kesenian yang mengandung pesan-pesan khusus tentang toleransi, menghargai perbedaan, dan kedekatan antarumat beragama.

Sebanyak 1.707 film berpartisipasi dalam open submission film yang dibuka sejak Mei-Juli 2023. Film-film tersebut diseleksi oleh tim yang terdiri dari para profesional. Alhasil, Madani IFF 2023 akan menyajikan 75 film dari 26 negara, dan 16 pembicara diskusi dari dalam dan luar negeri.

Madani IFF melakukan pemutaran film-film di Program Madani Kids dan salah satu film di Program Tenggara berjudul Pesantren. Kompilasi film pendek yang akan diputar dalam program Madani Kids meliputi The Weather Within (2023) karya sutradara Sreeparna Ghosh dari India, Melius Vivere: Ucup’s Ideal Planet (2023) karya sutradara Ocak CSA dari Indonesia, Against The Wind (2021) karya sutradara Attirmidzi Irzan Taufiqulhakim dari Indonesia, dan PIVOT (2023) karya sutradara Ana Gusson dari Kanada.

Pemutaran kompilasi film pendek ini juga dihadiri oleh Attirmidzi Irzan Taufiqulhakim dan Reynard Deswanda sebagai representasi dari filmmaker. Menurut Akbar Rafsanjani, salah satu film programmer Madani IFF, pemutaran film-film ini relevan dengan tema Buhul yang diusung dalam festival tahun ini. 

“Salah satu tradisi dalam keilmuan Islam adalah Tashil. Secara harfiah, Tashil bermakna memudahkan, tapi secara istilah Tashil adalah menyampaikan substansi dari keilmuan dengan metode yang dipahami oleh generasi di masa itu,” ujar Akbar.

Pesantren adalah film dokumenter observasional yang menyorot tentang kehidupan di dalam sebuah pesantren yang menunjukkan praktik dan ideologi ajaran agama yang damai. Sekolah ini mengajarkan anak laki-laki dan perempuan untuk saling menghormati satu sama lain terlepas dari perbedaan mereka. 

Ketua Umum PD IPM Jakarta Pusat Rafi Fahrudin sangat berterimakasih kepada Bidang Seni dan Budaya PP IPM dan Madani IFF ini karena telah menayangkan film yang inspiratif khususnya untuk teman-teman IPM.

“Pelajar sudah waktunya untuk berdakwah, setelah menonton film Pesantren ini kita dapat mengetahui bahwa berdakwah tidak harus secara kontekstual tetapi juga bisa melalui sosial. Film ini mengajarkan kepada kita bahwa tradisional itu tidak selalu kaku dan dapat diterapkan oleh pelajar masa kini,” pungkas Rafi. *(Sayida)

Chef de Mission PP IPM untuk Festival Pemuda Indonesia 2023 Resmi Terpilih
Wujudkan Zero Waste, Lembaga Lingkungan Hidup IPM Bantul dan IPM DIY Kompak Lakukan Hal Ini
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.