IPM.OR.ID., BANJARNEGARA, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Banjarnegara mengadakan Pelatihan Administrasi, Keuangan, dan Tata Kelola Organisasi (PAKSI) pada Sabtu, (07/10/2023).
Kurang lebih terdapat 100 peserta yang berasal dari berbagai tingkatan baik Pimpinan Daerah, Cabang, dan Ranting IPM se-Kabupaten Banjarnegara berkumpul di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Banjarnegara.
Momentum berkumpulnya para kader IPM ini dimanfaatkan oleh PD IPM Banjarnegara untuk menyelenggarakan Deklarasi Damai Pelajar Muhammadiyah se-Banjarnegara yang menyuarakan sekaligus menjawab isu-isu miring di dunia pendidikan akhir-akhir ini.
Deklarasi Damai ini diadakan di sela-sela pembukaan PAKSI untuk merespons isu-isu kekerasan dan bullying yang tengah marak terjadi. Diawali dengan penandatanganan ikrar sebagai bentuk komitmen pelajar untuk menjaga kondusifitas pembelajaran di lingkungannya masing-masing, lalu dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap bersama yang mencakup poin-poin penting sebagai berikut:
- Menolak segala bentuk kekerasan dan bullying.
- Menolak segala bentuk kekerasan dan tawuran di mana pun bBerada.
- Menolak segala bentuk penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya.
- Menolak segala paham dan perilaku menyimpang LGBT.
Prosesi pernyataan sikap tersebut disaksikan dan didampingi secara langsung oleh Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah Ihza Amanuloh Priyono, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banjarnegara Agus Hidayat, dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Banjarnegara Mutmainah.
Ketua Umum PD IPM Banjarnegara Abi Umaroh, mengungkapkan, bahwa Deklarasi Damai dan pernyataan bersama ini merupakan respons dari IPM terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh dunia pelajar saat ini, khususnya dalam konteks kekerasan, bullying, dan perilaku penyimpangan.
“Harapannya melalui deklarasi ini akan menumbuhkan kesadaran untuk menjaga perdamaian di lingkungan pendidikan,” ujar Abi.
Sebagai penutup, Agus Hidayat mewakili Ketua PDM Banjarnegara, mengingatkan para pelajar tentang pentingnya empat karakter pelajar yang berkemajuan, yaitu Critical, Creative, Communicative, Collaborative. Harapannya dengan menerapkan keempat karakter ini, para pelajar dapat berkontribusi aktif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan harmonis.
Fahzanul Yogi perwakilan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Pejawaran menyampaikan antusiasmenya terkait dengan pelaksanaan Deklarasi Damai yang dianggapnya sangat penting melihat runyamnya kondisi dunia pendidikan akhir-akhir ini.
“Berkaca pada peristiwa yang telah terjadi, kami pelajar Muhammadiyah se-Banjarnegara merasa perlu untuk mengambil sikap atas kasus-kasus yang marak terjadi di kalangan pelajar akhir-akhir ini, supaya tidak kecolongan. Oleh karenanya, marilah kita jadikan peristiwa lalu sebagai pembelajaran dalam mengambil langkah yang jelas, bukan sebagai angin lalu saja. Bersama kita bisa menjaga kondusifitas lingkungan pembelajaran di sekolah kita masing-masing,” kata Fahzanul.
Deklarasi Damai Pelajar Muhammadiyah se-Banjarnegara ini menjadi langkah awal yang penting dalam mendukung perdamaian, mencegah kekerasan, bullying, dan perilaku penyimpangan di lingkungan pendidikan. Di sini para pelajar berkomitmen untuk menjadikan lingkungan pendidikan sebagai tempat yang kondusif untuk belajar dan menuntut ilmu, sekaligus juga untuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan toleransi di seluruh Indonesia, khususnya Banjarnegara. *(Lisa/Abi)
