Dialogue PIP PP IPM: Seni Fotografi sebagai Alat Bercerita

Dialogue PIP PP IPM: Seni Fotografi sebagai Alat Bercerita

BeritaPP IPM
95 views
Tidak ada komentar
Dialogue PIP PP IPM: Seni Fotografi Sebagai Alat Bercerita

Dialogue PIP PP IPM: Seni Fotografi sebagai Alat Bercerita

BeritaPP IPM
95 views
Dialogue PIP PP IPM: Seni Fotografi Sebagai Alat Bercerita
Dialogue PIP PP IPM: Seni Fotografi Sebagai Alat Bercerita

IPM.OR.ID., JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajaran Muhammadiyah (PP IPM) menggelar acara Dialogue PIP di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Ahad (29/9/2024). Kegiatan ini mengangkat tema “Capturing Moments, Writing Stories”, bertujuan memberikan wadah belajar bagi peserta tentang seni memotret dan bercerita melalui foto.

Dengan tema “Capturing Moments, Writing Stories”,  menunjukkan bahwa foto bukan hanya gambar, tetapi juga bisa menyampaikan pesan, konteks, dan makna yang lebih dalam. Dari menulis cerita tentang foto dapat menyampaikan latar belakang, perasaan, dan pengalaman yang menyertainya.

Turut hadir dalam kegiatan kali ini, Fotografer Yusuf Mustakim yang menjelaskan pentingnya menghasilkan foto yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki makna. 

Dalam penjelasannya, Yusuf menekankan penggunaan istilah “foto yang rapi dan sedap dipandang” daripada sekadar “bagus”. “Kata bagus itu relatif,” ujarnya, menjelaskan bahwa keindahan foto sangat bergantung kepada orang dibalik kamera, komposisi, dan teknik pengambilan gambar.

Yusuf juga berbagi tips memotret menggunakan smartphone Android, menekankan bahwa kualitas perangkat bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan hasil foto. 

“Yang penting adalah orang di balik foto tersebut,” katanya. Ia menyoroti pentingnya komposisi yang solid, termasuk unsur garis, sudut (angle), dan cahaya,” tambahnya, seraya menjelaskan bahwa bermain dengan cahaya bisa membuat foto lebih hidup dan unik.

Dalam dunia fotografi yang semakin berkembang, Yusuf menyatakan bahwa kualitas kamera ponsel Android pun semakin baik.

 “Alat hanyalah media. Penting untuk membawa ide saat ingin memotret,” jelasnya. Ia menekankan bahwa proses berpikir tentang ide harus dilakukan sebelum eksekusi pemotretan.

Yusuf juga memperkenalkan konsep EDFAT, formula untuk menciptakan foto cerita yang tidak monoton. Ia menekankan bahwa foto harus memiliki dampak dan mampu membangun cerita. Melalui tulisan, memudahkan untuk dapat menyampaikan makna foto dengan lebih dalam. 

“Bercerita apa yang dirasa dan dilihat. Menggali perspektif yang berbeda atau yang sering diabaikan bisa menjadi sangat menarik untuk hunting foto atau mencari ide tulisan,” pungkasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi peserta untuk lebih kreatif dalam memotret dan mengungkapkan cerita melalui medium foto. PP IPM berkomitmen untuk terus menyediakan ruang belajar bagi anggotanya dalam berbagai bidang, termasuk fotografi dan penulisan. *(Sayida)

Sukses Gelar Musyda, Yunita Anggraeni Terpilih Sebagai Ketua Umum Perempuan Pertama IPM Palopo
PW IPM DIY Gelar Ecology Camp dan Aksi Bersih Pantai Glagah di Kulon Progo
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.