IPM.OR.ID., BOYOLALI – Konferensi Pimpinan Daerah (Konpida) XVII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Boyolali Periode 2021-2023 resmi dibuka pada Sabtu (14/01/23) di SMK Muhammadiyah 01 Boyolali. Konpida ini merupakan permusyawaratan tertinggi setelah musyawarah daerah (Musyda) yang bertujuan untuk melaporkan pertanggungjawaban pimpinan selama setengah periode berjalan.
Acara ini mengambil tema “Revitalisasi Gerakan Keilmuan, Menuju Generasi yang Humanis dan Tranformatif”. Turut hadir pula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Boyolali, Sudarno; Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Sambi, Sudiman; Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 01 Boyolali, Sudaryono; Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Jawa Tengah, Rosyid Adzikri; Pimpinan Daerah IPM se-Karesidenan Surakarta, serta Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting IPM se-Kabupaten Boyolali.
Ketua Panitia Konpida, Adelia Putri melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 14 Pimpinan Ranting IPM dan 4 Pimpinan Cabang IPM se-Kabupaten Boyolali.
“Harapan kami semoga dalam kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan seluruh support teman-teman. Semoga kegiatan konpida ini dapat terimplementasi dengan baik dan benar,” ujar Adellia.
Dilanjut dengan sambutan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 01 Boyolali, Sudaryono mengucapkan selamat datang kepada para kader yang telah hadir untuk mengikuti kegiatan Konpida XVII IPM Boyolali ini.
“Saya percaya dan yakin akan dibahas beberapa isu yang berkembang pada saat ini dalam kemajuan IPM. Kami selaku tuan rumah mohon maaf apabila tempat yang disediakan belum representatif,” ucap Sudaryono.
Ketua Umum Pimpinan Daerah Kabupaten Boyolali (PD IPM Boyolali) Angga Adi Pratama dalam sambutannya mengatakan ada satu tahun yang harus di evaluasi dan ada satu tahun yang harus dimaksimalkan. Ia menambahkan jikalau di awal tahun kemarin IPM Boyolali berjalan kaki, minimal di tahun kedua harus jogging.
“Harapannya, Konpida nanti akan ada kritik- kritik yang konstruktif untuk IPM Boyolali kedepan. Agar tagline IPM Boyolali bisa terwujud” ujar Angga.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Ainur Rosyid Adzikri, Ketua Umum PW IPM Jawa Tengah mengucapkan selamat dan mengapresiasi teman-teman PD IPM Boyolali karena telah mengawali Konpida yang merupakan Konpida pertama di Jawa Tengah.
“Saya berpesan bahwa hari ini era digital sudah sangat mendominasi. Era digital sebagai mata pisau yang harus dikendalikan. Dampak buruknya kita termarginalkan, kita hanya sepakat dengan yang kita inginkan” ucap Rosyid.
Ketua Umum PCM Sambi, Sudiman juga merasa bangga atas gerakan yang dilakukan oleh IPM Boyolali. Ia berharap, kader-kader Muhammadiyah lahir dari Angkatan Muda Muhammadiyah termasuk IPM sendiri.
“Pemuda jangan menjadi gerakan yang mengular. Tapi, bergerak yang bisa mewujudkan untuk menampakkan agar menjadi pemuda yang lebih maju, lebih baik dan lebih berdaya guna”, ucap Sudiman
Sambutan yang terakhir dari PDM Boyolali, Sudarno sekaligus membuka agenda Konpida IPM Boyolali. Ia mengatakan bahwa IPM adalah organisasi pelajar yang basis massa nya dari sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“IPM adalah organisasi pelajar dan sekolah adalah tempat-tempat kader IPM. Diharapkan, seluruh cabang di Boyolali bisa lebih dekat dengan majelis terutama dikdasmen”, ucap Sudarno selaku yang mewakili PDM Boyolali
Dan di penghujung acara, ditutup meriah dengan tampilan Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang di tampilkan oleh Sultan, Musa, Gizwa, dan Erika selaku kader Tapak Suci sekaligus struktural PD IPM Boyolali. *(Athifa/da)
