IPM.OR.ID, YOGYAKARTA – Ba’da Isya, Sabtu (16/12/17), peserta Literacy Camp #2 berkunjung ke Pesantren Trimulyojati yang didirikan oleh Prof. Dr. Kuncoro yang letaknya 1 kilometer dari lokasi Literacy Camp #2 dengan mobil pickup andalan.
Sesampai di pesantren, peserta Literacy Camp #2 langsung disambut dengan iringan merdu gamelan yang dimainkan oleh santri-santri Pesantren Trimulyojati yang telah mahir bergamelan.
Nama Trimulyojati memiliki makna sesuai visi pesantren yang didirikan pada Agustus 2014 tersebut. “Awalnya pesantren ini tidak ada namanya, kemudian beberapa bulan kemudian terpikirkan oleh Pak Kuncoro sebuah nama, yaitu Trimulyojati. Tri berarti tiga, Mulyojati berarti akhlak mulia. Tiga akhlak mulia itu, yaitu keagamaan, keterampilan, dan kesenian.”, jelas Ngatilah, pengelola dan pengasuh pesantren Trimulyojati.
Ia juga menjelaskan bahwa selain belajar memainkan gamelan, siswa juga belajar menari dan kerajinan tangan. “Selain belajar gamelan, juga belajar menari dan kerajinan tangan. Mereka belajar gamelan sejak 3 tahun yang lalu bersama pak Cokro, pelatihnya.”, terang Ngatilah.
Rantri (10) salah satu santri yang memainkan gamelan saat itu mengatakan bahwa sangat senang belajar gamelan.
“Saya sangat senang belajar gamelan.”, jawabnya dengan malu-malu saat berwawancara dengan IPM.OR.ID.
Setelah penampilan dari santri-santri, peserta Literecy Camp #2 berkesempatan untuk bermain gamelan dengan modal asal pukul dan asal ketok. Meskipun nada yang dihasilkan amburadul, terpancar raut bahagia di wajah semua peserta Literacy Camp #2. *(Put)
1 Komentar. Leave new
ass ww. mohon info no kontak dan alamat pesantren trimulyojati dimana ya? terima kasih