IPM.OR.ID, PALANGKARAYA – Persoalan sampai di Indonesia memang persoalan yang pelik. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah, menjadi faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produksi sampah, khususnya di daerah perkotaan.
Hasil riset Jenna R Jambeck (publikasi di www.sciencemag.org 12 Februari 2016) yng diunduh dari laman www.iswa.org pada 20 Januari 2016 menyebutkan Indonesia berada di posisi kedua penyumbang sampah plastik ke laut setelah Tiongkok, disusul Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka (Kompas, 27 Januari 2016).
Untuk mengurangi hal tersebut perlu adanya komunitas-komunitas peduli sampah di daerahnya. Seperti halnya Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA Muhammadiyah 1 dan SMA Muhammadiyah 2 Palangkaraya ikut turun tangan memungut sampah di bundaran besar Palangkaraya, berkolaborasi dengan komunitas peduli kebersihan, Pky Clean Action, Ahad (8/10/2017).
Bertepatan dengan Indonesia Clean Up Day yang diselenggarakan serentak di 22 provinsi, PR IPM SMA Muhammadiyah 1 dan 2 Palangkaraya bersemangat bersih-bersih saat Car Free Day (CFD). Rahmad Aji Pramudia mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap Ahad. “Kami senang bisa ikut turun tangan dalam mewujudkan kebersihan di Palangkaraya. Sebenarnya, tidak hanya hari ini saja. Tiap Ahad kami sempatkan ikut bersih-bersih.”, ujar Sekretaris Umum Pimpinan Daerah (PD) IPM Palangkaraya 2017/2019 kepada IPM.OR.ID.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut salah satu bentuk semangat berlomba-lomba dalam kebaikan. “Saatnya kegiatan positif ini menjadi gerakan yang mengawali langkah kami dari yang kecil dan ringan dengan semangat berlomba lomba dalam kebaikan.”, ujar Rahmad.
“Saya juga berharap kegiatan ini istiqomah dilakukan dan semakin banyak partisipan yang tergerak untuk bergabung membersihkan sampah berserakan di titik-titik lain.”, harapnya.
*(Rahmad Aji Pramudia/put)