IPM.OR.ID., KENDARI – Tahniah! Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Sulawesi Tenggara Periode 2021-2023 baru saja menggelar pelantikan di Universitas Muhammadiyah Kendari pada Kamis (02/06/22). Pelantikan yang dihadiri oleh total 40 peserta ini mengusung tema “Bergerak Bersama, IPM Sulawesi Tenggara Kolaboratif”.
Turut hadir dalam pembukaan ini Nashir Efendi (Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM), Edi Asis (Ketua Umum PW IPM Sulawesi Tenggara 2019-2021), Musaddar Mapasombbah (Wakil Ketua Umum PW Muhammadiyah Sulawesi Tenggara), dan Amir Mahmud (Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari).
Edi Asis (Ketua Umum PW IPM Sulawesi Tenggara 2019-2021) dalam sambutannya mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran PW IPM Sultra. Ia juga memohon restu dan harapannya kepada segenap partisipan untuk bisa membersamai kepengurusan PW IPM Sultra yang akan datang.
Tak kalah menarik, Ketua Umum PW IPM Sulawesi Tenggara Periode 2021-2023 terpilih Wira Muhammad Rafli dalam sambutannya menyebut bahwa tema yang tertera pada pelantikan ini bukan hanya sebatas tema dan jargon saja.
“Jargon ‘Bergerak Bersama IPM Sulawesi Tenggara Kolaboratif’ bukan hanya jargon saja. Tetapi adalah visi saya. Visi yang didasarkan pada upaya penyelesaian konflik,” tukas Wira.
Menurut Wira, konflik yang belakangan terjadi ini muncul tanpa kedewasaan. Konflik ini muncul bukan menguatkan justru memecah persatuan kita. Oleh karenanya, setiap pihak harus bersama-sama. Harus berkolaborasi.
Lebih lanjut, Wira juga menambahkan bahwa ada dua fokus IPM Sulawesi Tenggara 2021-2023. Pertama, perapihan struktur. Kedua, pembinaan kader.
“Bukan hanya kami, tetapi juga teman-teman, ayahanda sekalian, dan semua ortom bisa berkolaborasi. Saling menguatkan. Karena kalau hanya kami sendiri, tentu kami tidak bisa membuat hal yang luar biasa. Kita do ‘our’ best. Tidak hanya do ‘the’ best,” tutup Wira.
Selepas penyampaian pidato dari Ketua Umum PW IPM Sulawesi Tenggara 2021-2023, Nashir Efendi (Ketua Umum PP IPM) juga menyampaikan sambutannya.
“Sulawesi bentuknya ‘K’ itu tidak hanya bermakna kolaboratif, tetapi juga keluarga. Karena organisasi kita ini organisasi yang menjunjung tinggi kekeluargaan dan juga nilai-nilai perkaderan dimana yang menjadi nafas kita bergerak tidak hanya soal pekerjaan saja,” jelas Nashir.
IPM menurut Nashir, bukan hanya organisasi akademik karena di dalamnya tidak hanya berisi sekumpulan orang yang pintar saja. IPM juga menurut Nashir bukan hanya organisasi berita karena di dalamnya tidak hanya berisi orang yang pandai menulis.
“Kita juga bukan hanya organisasi orator yang isinya adalah orang yang pandai pidato dan retorika saja. Tetapi kita terdiri dari organisasi yang banyak warna,” terang Nashir.
Di akhir penyampaian sambutannya, Nashir mengungkapkan lima permasalahan penting dalam melakukan pergerakan: (1) Konsumerisme, (2) Luxurisme, (3) Kebutuhan, (4) Mentalitas Jalan Pintas, dan (5) Glorifikasi kekerasan.
Musaddar Mapasombbah (Wakil Ketua Umum PW Muhammadiyah Sulawesi Tenggara) menambah kekhidmatan prosesi pelantikan ini dengan mengutarakan beberapa pesan dalam sambutannya.
“Kalian adalah jaket kesantunan dan kerukunan. Belajar memahami etika dan karakter. Adat istiadat perlu kita pelajari dengan baik,” ucap Musaddar.
Lebih lanjut, Musaddar juga mengungkapkan agar sebaiknya, manusia senantiasa berusaha bersungguh-sungguh untuk melakukan perbaikan demi perbaikan. Tidak perlu menjadi lebih baik dari orang lain, tetapi berusahalah menjadi diri kita yang lebih baik dari yang kemarin.*(iant)