IPM.OR.ID., PURWOKERTO– Pembukaan Muktamar XXII IPM di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjadi ajang dipamerkannya kekayaan budaya Indonesia. Salah satunya saat segmen Tari Karya Manembah pada Jumat (26/3/2021). Keindahan koreografer Okto Wijayanti sudah terbukti saat acara Milad Emas UMP ke-50 bahkan Pekan Seni Perguruan Tinggi se-Indonesia.
Lewat tangan dingin wanita asal Sleman ini, pembukaan Muktamar menjadi spektakuler. #Muktamar22IPM semakin dahsyat dengan penampilan Tari Karya Manembah. Hal itu juga dari kerja keras beberapa penari. Mereka berlatih secara intens di tengah pandemi. Meskipun para penari berbeda prodi tetapi komitmen, kekompakan dan kerja kerasnya luar biasa.
”Para penari merupakan beberapa mahasiswa dari berbeda prodi. Namun, mereka bisa menyatukan jadwal dengan baik. Alhamdulillah berkat komitmen dan kerja kreatif bersama tim menghasilkan koreo Tari Karya Manembah terlihat dahsyat saat Muktamar,’’ ungkap Okto.
Tari Karya Manembah mengusung konsep semangat perubahan sebagai perwujudan karya bagi umat, bangsa dan negara. Didapati pada kostum bernuansa kuning yang melambangkan kemewahan dan kejayaan. Warna merah mewakili keberanian dan ketegasan. Biru menyimbolkan kedamaian.
Adapun warna hitam yang merepresentasikan perlindungan dari sesuatu yang negatif, misteri perasaan yang dalam, kekuatan dan harga diri.
‘’Saya tidak hanya sebagai koreografer tapi merangkap sebagai penata kostum juga, warna kostum penarinya pun penuh filosofi. Kostumnya juga eksklusif untuk Muktamar IPM,’’ jelas Okto.
Karya sebagai manifestasi pencapaian duniawi dan kedudukan IPM sebagai generasi penerus bangsa yang harus terus berkarya. Koreografer handal tersebut juga memberikan motivasi untuk pelajar IPM. ‘’Kerjakanlah minat dan bakat sesuai bidang kalian. Karena untuk menjadi besar, itu berawal dari hal kecil,‘’ tutupnya. (*Vira)
Jayalah , majulah, dan berkarya untuk kemajuan IPM seiring perkembangan zaman