IPM.OR.ID – Mulai dari sosialiasi sampai konsolidasi, Bidang Perkaderan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) baru saja melaksanakan kegiatan Kopdarnas Perkaderan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) se-Indonesia pada Minggu (13/02/22) melalui teleconference zoom meeting. Kegiatan ini dihadiri oleh 107 partisipan yang merupakan Bidang Perkaderan dari PD IPM seluruh penjuru Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.

Kegiatan ini dipandu oleh Izzatul Fitriyah selaku MC yang juga turut dihadiri oleh Hilal Fathurrahman selaku Sekretaris Jendral PP IPM untuk menyampaikan keynote speech. Selain itu kegiatan ini juga turut menghadirkan Bidang Perkaderan PP IPM yaitu Nabhan Mudrik Alyaum, Fery Martasonar, dan Hawary Jundullah. Dibantu dengan Kelompok Kerja (Pokja) kegiatan ini berlangsung menarik.

Agenda Utama Kopdarnas Bidang Perkaderan

Terdapat empat agenda utama dalam Kopdarnas Bidang Perkaderan ini: Sosialisasi Perkaderan yang Menyenangkan, Publikasi Hasil Sensus Perkaderan, Konsolidasi Nasional untuk FORTASI, dan Dialog antara Bidang Perkaderan PD IPM se-Indonesia dengan Bidang Perkaderan PP IPM.

Mengawali kegiatan, Nabhan Mudrik Alyaum (Ketua Bidang Perkaderan PP IPM) dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh partisipan yang sudah hadir. Ia menyebut bahwa diadakannya Kopdarnas Bidang Perkaderan PD IPM se-Indonesia ini adalah ajang silaturahmi sekaligus sosialisasi agar terjadi kolaborasi. Dalam kesempatan ini Nabhan menyampaikan beberapa prinsip-prinsip yang berkaitan dengan bidang perkaderan: Keseimbangan, adaptasi, terbuka, pemerataan, dan kolaborasi.

Menurut Nabhan, disrupsi, perubahan yang mengakar dan mengacak-acak adalah sesuatu yang perlu disambut dengan baik dengan adaptasi. Lebih lanjut ia menyampaikan betapa pemerataan adalah hal yang perlu diperhatikan oleh tiap pimpinan.

“Bidang PP IPM menargetkan di tiap wilayah minimal memiliki satu kader madya. Teman-teman di pimpinan daerah juga perlu memikirkan hal tersebut,” jelas Nabhan.

Hilal Fathurrahman: Langkah Pertamanya Ialah Ubah Manusianya

Tak kalah menarik, selepas sambutan, Hilal Fathurrahman (Sekretaris Jendral PP IPM) turut mewarnai Kopdarnas Bidang Perkaderan PD IPM se-Indonesia dengan pesan penting dalam keynote speechnya. Menurut Hilal, manusia adalah makhluk yang senantiasa mengalami perubahan. Maka, imbasnya adalah struktur sosial juga senantiasa mengalami perubahan.

“Jadi, perubahan apa yang mau kita ciptakan? Maka langkah pertamanya adalah mengubah manusianya,” ucap Hilal.

Hilal menekankan pentingnya adaptif dalam bidang perkaderan tanpa meninggalkan nilai-nilai yang ada. Bidang perkaderan penting untuk senantiasa melakukan pembaharuan perkaderan sehingga kader-kader yang dihasilkan bisa menjawab persoalan zaman.

“Kalau hari ini kita tidak menyiapkan instrumen perkaderan yang bagus, yang sesuai dengan zaman, maka kita yang juga menanggung kesalahan tersebut,” jelas Hilal. Lebih lanjut, ia berharap dengan Kopdarnas Bidang Perkaderan PD IPM se-Indonesia ini bisa membuat semua bidang perkaderan, aktor-aktor perkaderan dari Sabang sampai Merakue bisa saling terhubung, bisa berkolaborasi.

Hasil Sensus dan Sosialisasi Perkaderan yang Menyenangkan

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan hasil riset dan sensus perkaderan. Nurma Yulia Lailatusyarifah sebagai pemandu pembacaan hasil sensus ini mengatakan bahwa IPM hari ini sudah memiliki 675 orang yang tersebar di seluruh pulau yang ada di Indonesia. Berdasarkan riset yang sudah dilakukan, banyak wilayah di Indonesia memiliki kekhawatiran soal fasilitator dan grand design perkaderan, partisipasi perkaderan yang ada dalam program kerja, serta concern pada kajian dan sosialisasi perkaderan yang mudah dipahami.

Lebih lanjut setelah pembacaan hasil sensus tersebut, Fery Martasonar (Bidang Perkaderan PP IPM) melakukan sosialisasi mengenai konsep perkaderan yang menyenangkan. Menurut keterangan Fery, perkaderan yang menyenangkan sekurang-kurangnya memuat tiga hal: Pertama, menyegarkan perkaderan IPM. Kedua, merelevankan IPM. Dan ketiga, desentralisasi perkaderan IPM.

“Perkaderan dilakukan oleh seluruh bidang, semua elemen, dan siapapun tidak hanya terbatas pada bidang perkaderan,” tukas Fery.

Sebelum kegiatan Kopdarnas Bidang Perkaderan PD IPM se-Indonesia ini ditutup, Nabhan Mudrik kembali memandu kegiatan berupa konsolidasi FORTASI. Dalam kesempatan ini, Nabhan kembali mengingatkan sekaligus merevitalisasi peran PD IPM se-Indonesia dalam penyelenggaraan FORTASI sebab FORTASI IPM adalah sebuah kegiatan yang secara esensial digerakkan oleh Pimpinan Daerah IPM. Oleh karenanya, Nabhan juga mengingatkan agar kiranya tiap pimpinan bisa adaptif dalam menyikapi berbagai perubahan.

“Ayo sambut perubahan itu teman-teman, kalau perlu kitalah yang menjadi aktor perubahan itu. Ayo bareng-bareng membangun bidang perkaderan yang adaptif, kolaboratif, dan terbuka bagi seluruh pelajar di Indonesia. Perkaderan untuk semua,” tutup Nabhan.

Di akhir kegiatan, Bidang Perkaderan PD IPM se-Indonesia melakukan dialog dengan Bidang Perkaderan PP IPM lalu kemudian ditutup dengan foto bersama. Kegiatan Kopdarnas Bidang Perkaderan PD IPM se-Indonesia adalah perwujudan dan bentuk konkret Bidang Perkaderan PP IPM dalam mewujudkan Perkaderan untuk Semua.*(iant)