IPM.OR.ID, TANGERANG SELATAN– Sekolah advokasi menjadi salah satu rangkaian milad 58 IPM. Bertempat di wisma CMC dan SMK Muhammadiyah 1 Ciputat, pelatihan yang diadakan bidang advokasi PP IPM diikuti oleh 14 peserta dari 11 pimpinan wilayah. Sekolah advokasi berlangsung pada Jumat-Sabtu (19-21/7).
Kegiatan ini diadakan dalam rangka memaksimalkan peran advokasi pelajar di Indonesia. Mengingat IPM cukup kuat dengar persebaran kader di berbagai wilayah di Indonesia.
Terdapat beberapa materi yang dibahas dalam sekolah advokasi, diantaranya adalah analisa isu kelompok lemah di Indonesia, Metodologi Appreciative Inquiry untuk Advokasi, dan Metodologi Participatory Action Research. Bukan hanya sekedar materi, peserta diajak untuk saling berdiskusi mengenai permasalahan pelajar.
Aji Ahmad Affandi, ketua bidang advokasi PW IPM Kalimantan Timur mengatakan, “Sepanjang yang kudapat, materi yang paling menarik adalah yang disampaikan mas David. Aku baru mengetahui ternyata advokasi IPM bisa mencakup kondisi ekologi suatu wilayah. Selama ini orientasi advokasi di wilayah hanya kepada pendidikan saja.”
Setelah mendapat materi, Aji menemukan semangat baru untuk berbuat sesuatu di wilayahnya. Ia menyadari bahwa Kalimantan termasuk salah satu wilayah dimana eksploitasi sumber daya alam menjadi salah satu hal yang meresahkan penduduknya.
Seluruh peserta diharapkan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan dari sekolah advokasi di wilayah maupun daerahnya masing-masing. Tidak ada kata berhenti, karena pelajar dan masyarakat masih butuh untuk diadvokasi. (adinta)