IPM.OR.ID., MALANG – Nurlianto Ahmad Patty, Direktur Lembaga Media Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Papua Barat yang menjadi peserta Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) Media 2022, bertemu dengan rombongan peserta Training of Trainer Peer Counselor IPM (ToT PCI) saat transit kapal di Pelabuhan Ternate. (28/06/2022)
Anto mengatakan bahwa ia tidak menyangka akan bertemu dengan rombongan teman-teman yang akan pulang setelah kegiatan TOT PCI di Yogyakarta beberapa pekan lalu. Anto harus menunggu 30 menit untuk kapal mereka transit dan kapal yang ia naiki berangkat.
“Tidak menyangka karena mau berangkat dari sorong, sudah dikasih tau mereka akan transit di Pelabuhan Ternate. Kapalnya mau transit kita tungguin sekitar 30 menit. Saat kapalnya masuk, diberitahu ada rombongan peserta dari TOT PCI di dalam. Jadi, kapalnya sampingan. Akhirnya bertemu,” tutur Anto.
Anto juga bercerita pada saat di kapal bertemu dengan salah satu warga Muhammadiyah asal Ternate dan banyak bercerita tentang kondisi Muhammadiyah di Papua Barat yang dibilang tidak banyak dan tidak sedikit.
Anto menempuh perjalanan 5 hari dengan rute kapal dari Bacan – Banggai – Sorong – Bau-Bau – Makassar – Ternate – Surabaya. Dari Pelabuhan Surabaya, ia diantar oleh salah satu warga ke terminal untuk naik bis menuju ke Malang.
Selain itu, Anto juga memiliki motivasi tersendiri saat akan mengikuti kegiatan Kopdarnas Media 2022. Salah satunya, ia ingin mengasah kemampuan berfikirnya dan membuktikan bahwa IPM Papua Barat itu ada dan berkembang.
“Capeknya ada, tapi sampai sini enak. Sempat kepikiran mau berbaur dengan peserta lain bagaimana. Karena kita tidak tau kulturnya disini bagaimana dan berangkat sendirian juga,” jelas Anto.
Anto juga bertekad akan membangun tim media di PW IPM Papua Barat sepulangnya ia dari kegiatan Kopdarnas Media 2022 ini.
“Rencananya, setelah dari sini ingin membangun tim lembaga media di PW Papua Barat. Soalnya sudah mempunyai ilmu dari sini untuk di terapin disana. Karena kita di Papua Barat sudah ketinggalan sekali (medianya),” ucap Anto.
Anto juga menjelaskan bahwa PW IPM Papua Barat itu memliki dukungan yang baik, sehingga mereka merasa kalau ada kegiatan nasional mereka harus ikut. Karena dari kegiatan nasional banyak sekali ilmu yang didapatkan.
Di akhir wawancara, Anto mengatakan bahwa materinya luar biasa dan bisa membawa sesuatu yang baru ketika ia pulang ke Papua Barat nanti.
“Harapan kedepannya, untuk teman-teman yang tidak sempat hadir, diusahakan hadir. Karena kegiatan nasional ini banyak sekali ilmu dan pembelajarannya. Karena kita disini juga saling bertukar ilmu dan bertukar cerita. Materinya juga luar biasa. Kita jadi nambah ilmu buat dibawa pulang kesana.,” ucap Anto. *(yud/san/da)