Optimalisasi Digitalisasi: Manifestasi Manifesto “Masyarakat Muslim yang Sebenar-benarnya”

Optimalisasi Digitalisasi: Manifestasi Manifesto “Masyarakat Muslim yang Sebenar-benarnya”

OpiniOpini Pelajar
1K views
Tidak ada komentar
Optimalisasi Digitalisasi: Manifestasi Manifesto “Masyarakat Muslim yang Sebenar-benarnya”

Optimalisasi Digitalisasi: Manifestasi Manifesto “Masyarakat Muslim yang Sebenar-benarnya”

OpiniOpini Pelajar
1K views
Optimalisasi Digitalisasi: Manifestasi Manifesto “Masyarakat Muslim yang Sebenar-benarnya”
Optimalisasi Digitalisasi: Manifestasi Manifesto “Masyarakat Muslim yang Sebenar-benarnya”

Perkembangan digitalisasi menjadi isu yang penulis kira sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Karena memang isu perkembangan era digitalisasi yang sangat pesat ini sudah banyak digembor-gemborkan. Hal ini disebabkan salah satunya karena memang kebutuhan manusia modern yang secara tidak langsung terus menuntut perkembangan era digitalisasi ini. Maka tidak heran lagi ketika hari ini perkembangan era digitalisasi begitu pesat.

Perlu diingat bahwasanya hal ini sangat berperan dalam halnya perkembangan teknologi hari ini. Dan meminjam satu kalimat perkataan Ilmuwan terkemuka di abad ke-20 – yang kita kenal dengan nama Albert Einstein, bahwasanya kemajuan teknologi seperti kapak di tangan seorang penjahat patologis. Hal itu secara tidak langsung menafsirkan bahwasanya perkembangan era digitalisasi dan teknologi yang begitu pesat harus dibarengi dengan penggunaannya yang terarah dan bisa dioptimalkan. Mengapa? Karena jika dengan pesatnya perkembangan teknologi tanpa hadirnya pengelolaan yang terarah, apa yang namanya teknologi bisa saja menjadi alat untuk melakukan berbagai hal yang bisa dikatakan “keluar dari jalannya.”

Sekarang penulis ingin menyinggung mengenai tujuan dari IPM yang di mana merupakan organisasi yang memiliki tujuan untuk menjadikan masyarakat muslim yang sebenar-benarnya. Jika digaris bawahi dan kita kaji bersama, bahwa hadirnya kalimat “yang sebenar-benarnya” adalah untuk mendorong kadernya supaya mampu untuk terus dinamis, mampu untuk terus menyesuaikan dengan kondisi ataupun situasi setiap zaman.

Ketika kondisi di satu zaman memerlukan keilmuan, maka kader IPM harus mampu membawa “bahtera” IPM menuju keilmuan yang didambakan. Ketika kondisi di satu zaman mengalami demoralisasi, maka kader IPM harus mampu membawa “bahtera” IPM menuju masyarakat yang memiliki moralitas yang sangat baik. Dan itulah hakikatnya IPM yang juga menjadi hakikat dari seorang kader IPM itu sendiri, bahwa kita harus terus mampu dinamis yang artinya harus mampu menyesuaikan dengan keadaan zaman. Dan kembali pada hal yang dasar bahwasanya IPM hadir untuk menjawab persoalan setiap zaman dan IPM harus mampu memenuhi semua itu.

Salah satu hal yang benar-benar memengaruhi situasi zaman hari ini adalah mengenai digitalisasi. Perkembangan digitalisasi yang begitu pesat kiranya perlu kita perhatikan selaku kader IPM untuk bisa membawa IPM “menyesuaikan diri” dengan keadaan zaman ini yang  mana perkembangan digitalisasi begitu pesat. Bagaimana caranya digitalisasi di organisasi IPM mampu memiliki daya saing.

Hari ini mungkin banyak pimpinan yang telah mengedepankan digitalisasi, tetapi perlu kita akui bersama bahwasanya masih banyak pula pimpinan IPM di setiap ranahnya yang masih belum bisa melek akan halnya digitalisasi. Menyinggung kembali apa yang dikatakan oleh seorang Ilmuwan terkemuka abad ke-20 bahwasanya teknologi seperti kapak di tangan seorang penjahat patologis, artinya IPM hari ini kiranya harus mampu seoptimal mungkin mengedepankan apa yang namanya digitalisasi. Hal ini juga menjadi bentuk perwujudan dari manifesto “masyarakat muslim yang sebenar-benarnya.”

Dalam buku Ideologi Gerakan IPM juga berbicara bahwasanya salah satu hal yang menjadi kepribadian seorang kader adalah berjihad dengan segala potensi yang dimilikinya untuk persyarikatan, umat dan bangsa. Artinya, seorang kader IPM harus mampu mencurahkan segala potensi yang dimilikinya untuk berjuang menuju titik yang didambakan oleh IPM ini sendiri. Dan penulis pribadi yakin, bahwa banyak sekali kader IPM yang memiliki potensi dalam halnya teknologi.
Kader IPM hari ini harus sadar bahwa era digitalisasi menjadi suatu tantangan bagi IPM untuk mampu terus dioptimalkan semaksimal mungkin. Siapapun kader IPM hari ini harus sadar juga akan dasar dari alasan mengapa IPM berdiri: menjawab persoalan zaman.

  • Penulis adalah Nafis Hadi Purnama, Ketua Bidang Lingkungan Hidup PR IPM Darul Arqam Putra. Dunia literasi menjadi salah satu ketertarikannya. Penulis dapat dihubungi melalui akun Instagram @nafishadpurnama
  • Substansi tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis.
Pelajar Paham Hukum: Menciptakan Pergaulan yang Bijak di kalangan Pelajar
Ciptakan Dinamika Perkaderan, IPM Bandar Lampung Langsungkan PFP 1
Mungkin anda suka:
Advertisement

[adinserter name=”Block 2″]

Suka artikel ini? Yuk bagikan kepada temanmu!

Terpopuler :

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.