IPM.OR.ID., PEKALONGAN – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Pekalongan laksanakan pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) ke-24 pada Sabtu (26/3/2022) di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Wiradesa. Kegiatan tersebut mengusung tema Being Progressive Generation: Strengthen Identity and Intelligence Initiator.
Ketua Panitia Musyda Syauqi Firdaus menjelaskan makna dari tema yang diangkat pada Musyda ke-24 adalah memperkuat identitas IPM sebagai organisasi yang ber-amar ma’ruf nahi munkar. Tema tersebut menggambarkan harapan agar pelajar Muhammadiyah bisa menjadi inisiator keilmuan dalam menanggapi situasi atau lingkungan yang ada.
“Kami berharap pelajar dapat menciptakan gagasan-gagasan baru,” ucap Syauqi.
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah Ainur Rosyid Adzikri juga memberikan tanggapan baik mengenai tema Musyda ke-24 ini.
“Peningkatan penggunaan teknologi secara drastis pada saat pandemi menjadikan adanya kebiasaan baru di masyarakat, contohnya rapat daring, uang digital dan percepatan teknologi lainnya. Dan harapannya PD IPM Kabupaten Pekalongan nantinya dapat merealisasikan tema dalam Musyda PD IPM Kabupaten Pekalongan ke-24,” tutur Rosyid.
Di akhir sambutannya, Rosyid memberikan kutipan dari KH Ahmad Dahlan.
“Jadilah Kiai yang berkemajuan dan jangan pernah lelah bekerja untuk Muhammadiyah. Tidak hanya kiai namun juga jadilah pelajar yang berkemajuan,” jelas Rosyid.
Perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan Abdul Cholid berpesan kepada seluruh pimpinan IPM Pekalongan untuk saling menjaga komunikasi dengan cara rutin melakukan pertemuan-pertemuan yang membahas masalah keorganisasian ataupun diisi dengan kajian-kajian.
“Dengan berkumpul dan melakukan komunikasi merupakan bagian dari pendidikan keorganisasian,” ujar Abdul Cholid. *(Silma/Yud)