IPM.OR.ID., YOGYAKARTA – Penutupan Muktamar Luar Biasa Ikatan Pelajar Muhammadiyah (MLB IPM) berlangsung secara daring melalui teleconference zoom meeting pada Ahad sore (01/08/21). Pada prosesi penutupan, Nashir Efendi selaku Ketua Umum terpilih periode 2020-2022 menyampaikan pidatonya.
Mengawali pidatonya ia mohon maaf atas kesalahan yang mungkin dilakukan secara tidak sengaja sebelum Muktamar maupun saat Muktamar Luar Biasa.
Lebih lanjut, Nashir mengungkapkan tanggung jawabnya dalam melanjutkan estafet kepemimpinan PP IPM. Di tengah prosesnya, ia juga mencairkan suasana dengan menyebutkan akronim MLB versinya.
‘’Tugas kami yang lebih besar akan menanti di kemudian hari. Muktamar ini bukan untuk 9 formatur tetapi untuk kita semua. Ini sebuah ikhtiar kita bersama untuk terus bergerak, berkarya dan menjunjung tinggi nilai keIslaman serta mengubah jalan baru, senada dengan kepanjangan MLB (Menjadi Lebih Baik), ‘’ ucap Nashir.
Mengakhiri penutupan pidatonya, Nashir berharap dan memohon doa kepada semua kader IPM. Selain itu ia juga mengorientasikan lirik Mars IPM.
‘’Mohon doa-nya untuk kita semua, kita hanya bisa mengaku berkompeten berkapasitas. Tetapi kita semua bukan apa-apa di hadapan Allah SWT. Saya berharap semoga kami bisa menjalankan amanah sebaik-baiknya dan sesuai amanah Pak Haedar tadi terkait frasa bersatu berpadu menjalin ukhuwah,’’ ujarnya.
Ia juga mengutip pepatah kuno, sebelum benar-benar meninggalkan podium.
‘’Pemimpin adalah menderita, mewujudkan Indonesia emas 2045, inilah jalan penderitaan yang kami pilih untuk periode ke depan,’’ imbuhnya
(*Vira)