IPM.OR.ID., YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) bekerja sama dengan Lembaga Fasilitator dan Pendamping (LFP) PP IPM mengadakan Diskusi Pra Pelatihan Dai Pelajar Muhammadiyah (PDPM) Nasional, pada Ssenin (1/5/2023) via Zoom meeting.
Mengusung tema “Membaca Ulang Putusan Muhammadiyah Tentang Isu-Isu Toleransi, Minoritas dan Lintas Agama,” kegiatan ini diisi oleh Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Irak Syahrul Ramadhan dan dipandu oleh Anggota LFP PP IPM Daei Aljanni.
Dalam materi yang disampaikannya, Syahrul menyampaikan tentang isu-isu toleransi yang marak terjadi akhir-akhir ini, yaitu ketika kita sebagai umat muslim dapat menerima perbedaan yang terjadi antar umat beragama, akan tetapi malah bersikap intoleran terhadap perbedaan yang ada di tengah umat islamsendiri.
“Mengapa ketika Muhammadiyah diserang, kita minta ditoleransi tapi ketika Al-Zayitun yang tata cara shalat id- nya berbeda, kita malah balik menyerangnya. Bukankah aneh ketika kita meminta ditoleransi (dihargai), tetapi kita justru bersikap sebaliknya pada orang yang berbeda pandangan dengan kita?”. tanya Syahrul mengawali materi.
Lebih lanjut, Syahrul menyampaikan bahwa kita terlalu sibuk menyalahkan orang yang berbeda pendapat dengan kita, padahal hal yang selama ini kita anggap benar belum tentu yang paling benar juga di mata Allah.
“Selama ini kita selalu memperjuangkan agar pandangan kita agar bisa dihargai dan diterima masyarakat, tetapi kita malah mendiskriminasi pandangan kaum marjinal dan menganggapnya sebagai suatu kesalahan yang mutlak,” ujar Syahrul.
Walaupun diadakan secara daring, antusiasme peserta senantiasa terjaga hingga akhir acara. Hal ini terlihat pada sesi tanya jawab yang terjadi antara pemateri dengan peserta yang berlangsung secara interaktif dan komunikatif.
Sebagai penutup Daei menegaskan kembali tentang konsep toleransi yang selama ini masih sering kita salah pahami. Jangan sampai kita bisa menerima perbedaan yang terjadi antara umat yang berbeda keyakinan dengan kita, tetapi tidak bisa menerima perbedaan yang ada di antara kita sesama umat muslim. *(Lisa)